Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Aman Selama Lebaran

Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Aman Selama Lebaran

Nasional | radarjogja | Selasa, 19 April 2022 - 16:55
share

RADAR JOGJA Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga DIJ-Surakarta Ivan Syuhada pastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) aman selama ramadan dan lebaran. Stok saat ini dapat memenuhi kebutuhan selama rata-rata 10 hari. Baik untuk ketersediaan BBM subsidi maupun non subsidi.

Ivan menuturkan timnya telah menyiapkan satgas per 13 April 2022. Salah satu tugasnya adalah melakukan pemantauan lapangan. Khususnya terkait ketersediaan BBM di SPBU hingga Pertashop yang ada di Jogjakarta.

Ketahanan stok di TBBM (terminal bahan bakar minyak) kami rata-rata di atas 10 hari. Sehingga kami dapat pastikan kebutuhan BBM di masyarakat untuk Jogjakarta akan terpenuhi, jelasnya ditemui di Mapolda DIJ, Selasa (19/4).

Ivan juga memastikan stok di TBBM Rewulu aman. Ini karena pengiriman suplai bersifat langsung. Berupa distribusi dari Cilacap Jawa Tengah melalui instalasi pipa.

Berdasarkan data stok ketersediaan per 19 April 2022, seluruhnya dalam kategori aman. Untuk solar mencukupi kebutuhan selama 21 hari kedepan. Pertamax dan Pertamina Dex selama 17 hari kedepan. Sementara Pertalite selama 9 hari kedepan.

Ketahanan stok tersebut belum termasuk ketahanan stok di kilang. Terlebih lagi, terdapat pipa BBM Cilacap-Yogyakrta yang memasok BBM dari Cilacap ke Fuel Terminal Rewulu sehingga pasokan BBM ke Fuel Terminal Rewulu stabil dan cepat, katanya.

Sebagai antisipasi, ada peningkatan stok harian. Perhitungannya adalah penambahan 10 kali lipat dari konsumsi normal. Sehingga harapannya kebutuhan selama masa libur lebaran dapat terpenuhi.

Pihaknya akan mendistribusikan secara merata ke seluruh SPBU. Sehingga stok BBM di seluruh wilayah tersedia. Khususnya untuk wilayah Jogjakarta dan Surakarta.

Rata-rata kami pakai coverage day di atas 10 hari. Misal contoh penyaluran solar per hari 800 kilo liter, maka stok kami itu rata-rata di angka 8.000 sampai 10.000 kilo liter di tangki pendam kami di TBBM, ujarnya.

Strategi lain adalah dengan menyiapkan motoris. Berupa kendaraan bermotor roda dua untuk mengangkut BBM di wilayah ramai khususnya di tol. Adapula skema SPBU kantong yang bersiaga di setiap SPBU wilayah.

Kami stand by kan di SPBU,nnanti ada mobil tanki yang stand by di SPBU. Ketika BBM di SPBU itu habis, langsung bisa bongkar BBM itu atau pun masuk ke daerah-daerah yang ramai, katanya.

Pemetaan juga melingkupi kawasan wisata. Berdasarkan catatan-catatan sebelumnya, ketersediaan BBM di destinasi wisata cukup rawan. Terlebih jika muncul kemacetan yang mengakibatkan kendaraan terjebak.

Prediksi peningkatan konsumsi BBM adalah H-10 lebaran. Untuk tahun ini diprediksi akan meningkat sebanyak 20 persen untuk jenis solar. Sementara jenis Pertalite dan Pertamax antara 10 persen hingga 15 persen.

Biasanya H+1 atau H+2 itu di daerah-daerah Gunungkidul, di daerah-daerah wisata akan ramai. Kalau di H-3 sampai H-1 itu di jalur lintas pemudik kan biasanya udah mulai ramai, ujarnya. (Dwi)

Topik Menarik