Kiprah Ainun Najib di Dunia Teknologi, Tokoh Muda NU yang Diminta Jokowi Pulang ke RI

Kiprah Ainun Najib di Dunia Teknologi, Tokoh Muda NU yang Diminta Jokowi Pulang ke RI

Nasional | jatimtimes.com | Selasa, 1 Februari 2022 - 09:06
share

JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta PBNU \'membajak\' seorang praktisi teknologi di bidang data sains, Ainun Najib, dari perusahaan Singapura. Jokowi ingin Ainun Najib untuk \'pulang kampung\' guna memberi kontribusi di sektor teknologi Tanah Air.

Bahkan, Jokowi sampai meminta para kiai NU untuk merayu pendiri KawalCovid19 itu. Lantas siapa sosok Ainun Najib dan seperti apa sepak terjangnya?

Dikutip melalui situs NU.or.id, Ainun Najib merupakan seorang warga Nahdlatul Ulama (NU) kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985. Prestasinya di bidang sains dan teknologi terlihat sejak ia bersekolah di SMAN 5 Surabaya.

Kala itu, Ainun berhasil meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2003. Ainun kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer.

Dia bahkan pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama 2 mahasiswa Indonesia lainnya. Tim tersebut berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006.

Usai lulus dari NTU, Ainun bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. IBM sendiri merupakan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS). Kini, dia diketahui menjabat sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura.

Nama Ainun Najib juga dikenal karena ikut menginisiasi gerakan pemantauan data KawalPemilu hingga KawalCOVID. KawalPemilu antara lain menonjol pada Pemilihan Umum 2014 silam. KawalPemilu ini berhasil mencuri panggung berkat hasil perhitungan suara yang dikeluarkan 3 hari setelah pencoblosan.

Meski bekerja cepat, namun terbukti KawalPemilu bukanlah situs abal-abal. Hasil data rekapitulasi suara KawalPemilu rupanya hanya berbeda tipis dari perhitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tidak heran jika awalnya ada pihak yang meragukan kredibilitas KawalPemilu. Otak di balik situs pengawas pemilu ini sebelumnya tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Mereka tidak punya markas atau kantor, melainkan hanya bekerja di balik layar komputer. Dari 5 orang pendiri KawalPemilu yang dijuluki Pandawa Lima, tokoh kisah Mahabharata, hanya Ainun Najib yang sering tampil di depan publik.

Sedangkan pendiri lainnya tersebar di berbagai negara. Ada yang bekerja di Belanda, Jerman, sampai Amerika Serikat. Kemudian pada Pemilu 2019, KawalPemilu kembali melakukan misi yang sama.

Topik Menarik