Pemkab KLU Anggarkan Penyertaan Modal PDAM Rp 3,3 M

TANJUNG -Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menganggarkan penyertaan modal PDAM Rp 3,3 miliar tahun ini. Penyertaan modal ini bersifat reimbursement atau dikembalikan ke Pemerintah KLU melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.

Penyertaan modal PDAM ini telah disepakati, tapi dalam perjalanannya sempat dihapus, ujar Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) KLU Sahabudin, Selasa (25/1).

Pada saat pembahasan di daerah, penyertaan modal ini diakuinya sempat terlupakan. Sehingga ketika Pemerintah KLU menyampaikan untuk evaluasi kembali dokumen APBD 2022 ke provinsi, penyertaan modal telah terhapus.

Namun sudah kita sampaikan ke provinsi bahwa kita menganggarkan itu. Kami sampaikan ketika pembahasan hasil evaluasi tersebut, sambungnya.

Rinciannya yakni Rp 1 miliar di APBD Murni dan Rp 2,3 miliar di APBD Perubahan. Meski hasil evaluasi provinsi yang pertama penyertaan modal PDAM dihapus, namun itu masih bisa dimasukkan kembali. Hal itu dilakukan pada saat penyampaian evaluasi kembali ke provinsi. Sehingga itu menjadi catatan bagi tim evaluasi provinsi.

Makanya di APBD 2022 ini kita akan alokasikan itu, tandas mantan kepala Dinas Dukcapil KLU itu.

Terpisah, Dirut PDAM Amerta Dayan Gunung Firmansyah mengatakan, awalnya penyertaan modal diajukan sebesar Rp 4,5 miliar. Namun dari hasil evaluasi provinsi, anggaran yang diajukan itu hilang.

Makanya kami bingung dan langsung menanyakan itu ke tim TAPD, kata dia.

Setelah dikonfirmasi, akhirnya pernyataan modal tersebut dianggarkan kembali. Pihaknya sudah memiliki kesepakatan dengan TAPD. Jika tidak dianggarkan, maka tidak ada jaminan program hibah air minum di perkotaan 2022 bisa dijalankan.

Hanya saja tidak sebesar Rp 4,5 miliar, tapi dianggarkan Rp 3,3 miliar, jelasnya.

Anggaran Rp 3,3 miliar itu diakui Firman sangat limit untuk program hibah tersebut. Sebab jumlah kuota yang diberikan sudah ditentukan.

Jadi pas-pasan anggarannya, pungkasnya. (fer/r9)