Waisak 2024, Bhikkhu Thudong Jalan Kaki dari India Menuju Candi Borobudur

Waisak 2024, Bhikkhu Thudong Jalan Kaki dari India Menuju Candi Borobudur

Infografis | sindonews | Selasa, 23 April 2024 - 19:33
share

Sejumlah bikkhu melakukan thudong atau perjalanan dari India menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah untuk menyambut peringatan Hari Raya Waisak 2024 atau 2568 BE. Mereka sudah berjalan kaki dari India 2 pekan lalu.

Ketua DPD Walubi Jateng, Tanto Harsono mengatakan, jika tahun lalu Thudong dimulai dari Thailand, kali ini diawali dari Bodh Gaya, India, menuju ke Kathmandu, Nepal. Setelah itu menyeberang ke Muara Jambi.

Baca juga: 11 Ucapan Hari Raya Waisak yang Penuh Makna"Bodh Gaya ini tempat paling suci buat orang Buddhis di India. Lalu ke Kathmandu, kemudian Muara Jambi. Kemudian dilanjutkan berjalan dari Semarang ke Borobudur melalui Temanggung," kata Tanto Harsono, usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (23/4/2024) petang.

Dia menjelaskan, para bhikkhu memulai Thudong dari India sekitar dua pekan lalu. Dijadwalkan tiba di Candi Borobudur pada 20 Mei 2024.

Tanto menjelaskan, rangkaian peringatan Waisak tahun 2024 ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini juga diawali dengan kegiatan bakti sosial dan acara sosial lainnya pada tanggal 18-19 Mei 2024.

"Tetapi ada banyak acara tambahan dari masing-masing umat. Ada aliran-aliran Buddha yang lain yang punya lebih banyak acara di dalam Borobudur. Ada aliran Tibet, Thailand dan lain-lain," jelasnya.

Baca juga: Libur Waisak, Batam Dibanjiri Wisatawan Singapura dan Malaysia

Pada 21 Mei 2024, akan dilaksanakan ada Api Dharma di Mrapen, Grobogan dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut.

Rangkaian berikutnya pada 22 Mei 2024 ada acara Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung, dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut.

Puncaknya pada 23 Mei 2024 yaitu prosesi kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Lalu detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 20.52.42 WIB.

"Detik-detik Waisak dan lampion malam hari pukul 21.00 WIB," ujarnya.

Tanto mengatakan, kesiapan puncak peringatan Waisak tahun ini sudah hampir 100 persen. Adapun rangkaian peringatan Waisak akan dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Persiapannya persis seperti tahun lalu dan tahun sebelumnya. Ini sudah cukup rutin prosesnya. Logistik sudah disiapkan, sukarelawan juga sudah siap," katanya.

Dia menyebut tema yang diusung "Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha", dengan sub-tema "Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian."

Sementara itu, Nana Sudjana mengatakan acara peringatan Waisak di Candi Borobudur merupakan cara tahunan. Borobudur sendiri merupakan daya tarik tersendiri bagi seluruh umat Buddha di dunia.

"Borobudur ini warisan nenek moyang yang harus betul-betul harus kita rawat, jaga, dan benahi. Selain acara keagamaan, kita pun terus mengembangkan pariwisata dan sport tourism di sekitar kawasan Borobudur," katanya saat berdialog dengan perwakilan umat Buddha.

Topik Menarik