Resmi! PBSI Pisah Duet Apriyani/Fadia, Ini Rekan Barunya
JAKARTA, iNews.id – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kembali membuat gebrakan besar dengan merombak komposisi ganda putri nasional. Kali ini, perubahan dilakukan pada empat nama utama: Siti Fadia Silva Ramadhanti, Amallia Cahaya Pratiwi, Apriyani Rahayu, dan Lanny Tria Mayasari.
Dalam formasi baru tersebut, Siti Fadia akan berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi (Tiwi), sementara Apriyani Rahayu disandingkan dengan Lanny Tria Mayasari. Kedua pasangan baru ini akan langsung diuji pada turnamen besar, yaitu Indonesia Masters 2026.
PBSI resmi mengumumkan perombakan tersebut melalui pernyataan tertulis.
“Siti Fadia Silva Ramadhanti akan berpasangan dengan Amallia Cahaya Pratiwi, sedangkan Apriyani Rahayu bermain bersama Lanny Tria Mayasari,” tulis keterangan resmi PBSI, dikutip pada Jumat (12/12/2025).
“Dua ganda putri baru ini akan menjalani debut di Daihatsu Indonesia Masters 2026,” sambung keterangan itu.
Alasan Perombakan: Tingkatkan Performa Ganda Putri
Rotasi ini diyakini sebagai upaya PBSI untuk mengangkat kembali prestasi sektor ganda putri Indonesia. Sebelumnya, Fadia lebih dikenal sebagai partner tetap Apriyani, meski sempat berganti pasangan dengan Lanny sebelum akhirnya kembali berduet dengan Apri.
Tiwi sendiri baru-baru ini berpasangan dengan Lanny. Sementara sebelumnya, ia adalah tandem lama Febriana Dwipuji Kusuma, yang kini berpasangan dengan Meilysa Trias Puspitasari.
Empat pemain yang terkena rotasi tersebut memang tidak masuk dalam daftar skuad bulu tangkis untuk SEA Games Thailand 2025, sehingga PBSI memanfaatkan momen ini untuk membangun kombinasi baru jelang musim kompetisi 2026.
Tak Hanya Ganda Putri, Sektor Ganda Putra Juga Dibongkar
Perubahan di tubuh PBSI tidak berhenti di ganda putri saja. Sektor ganda putra juga mengalami penyegaran. Fajar Alfian, yang selama ini menjadi pasangan tetap Muhammad Rian Ardianto, kini resmi berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri. Sementara itu, Rian dipasangkan dengan Rahmat Hidayat.
Dengan banyaknya rotasi ini, PBSI berharap menemukan kombinasi paling efektif untuk mengembalikan dominasi Indonesia di level dunia.










