MNC Peduli Sambangi Posko Pengungsian Longsor di Dolok Nauli dan Sibalanga Taput
TAPANULI UTARA, iNews.id - MNC Peduli meninjau langsung kondisi warga yang mengungsi di sejumlah posko darurat pascabanjir bandang dan longsor yang melanda Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumatera Utara).
Tim mendatangi posko di Gereja HKBP, HKI, bangunan sekolah, serta lokasi pengungsian sementara di depan rumah warga di Desa Dolok Nauli, Sibalanga, Pagaran Lambung I, dan Parsingkaman.
Kunjungan dipimpin langsung Head of CSR MNC Group, Tengku Havid. Dalam kesempatan itu, ia turut berinteraksi dengan warga dan mendengarkan kesaksian mereka mengenai peristiwa longsor yang memutus jalan dan merusak permukiman warga.
Banyak dari rumah warga dilaporkan tidak layak huni akibat material longsor yang menimbun sebagian besar bangunan. Selain menyapa warga, tim MNC Peduli juga meninjau dapur umum yang disediakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.
Tengku Havid berdialog dengan para petugas dapur umum serta melihat kebutuhan logistik yang sedang disiapkan, termasuk bahan makanan seperti ikan teri dan kebutuhan pokok lainnya.
“MNC Peduli turun langsung ke desa-desa terdampak banjir bandang dan longsor di Adiankoting untuk memastikan bantuan tersalurkan kepada warga yang membutuhkan. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Indonesia melalui MNC Peduli,” ujar Tengku Havid dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa masih banyak kebutuhan warga yang harus diperhatikan mengingat sejumlah desa masih terisolasi dan akses menuju lokasi cukup sulit. Tengku Havid berharap warga di Desa Dolok Nauli, Sibalanga, dan Parsingkaman dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Salah satu warga Lobusingkam, Via Sipahutar, menceritakan usahanya menempuh perjalanan sejauh tiga jam melewati lumpur dan tebing curam hanya untuk mengambil bantuan sembako dari Parsingkaman. Ia menerima bantuan berupa 5 kilogram beras, satu bungkus minyak goreng, dan ikan asin.
Via mengaku sangat berterima kasih kepada MNC Peduli dan masyarakat Indonesia yang ikut membantu warga di daerah terdampak.
Warga Lobusingkam dan Bonan Dolok di Kecamatan Sitahuis juga harus menempuh jarak 10 hingga 15 kilometer setiap hari melewati medan berat demi mendapatkan bantuan dari Desa Parsingkaman, yang menjadi titik distribusi terdekat bagi mereka.
“Kami terus berjuang karena hanya dari Parsingkaman kami bisa mendapatkan bantuan. Setiap hari kami menembus lumpur dan gunung,” ujar Via.
MNC Peduli turut memastikan bahwa bantuan tersebut juga dapat menjangkau warga dari Desa Nauli I dan Bonan Dolok, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang turut terdampak dan harus menempuh jarak jauh untuk menerima bantuan sembako.










