Netanyahu Klaim Trump Restui Caplok Jalur Gaza, Begini Komentar AS

Netanyahu Klaim Trump Restui Caplok Jalur Gaza, Begini Komentar AS

Terkini | inews | Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:55
share

WASHINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengundang sorotan setelah mengklaim bahwa rencananya untuk mencaplok seluruh wilayah Jalur Gaza dan memperluas operasi militer telah mendapat restu dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

Namun, pemerintah AS justru enggan memberikan tanggapan langsung terhadap pernyataan tersebut.

Dalam konferensi pers Selasa (5/8/2025), Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, Tammy Bruce, menolak menjawab secara tegas apakah benar Trump menyetujui rencana aneksasi Gaza yang disampaikan Netanyahu.

“Laporan media adalah satu hal. Rencana yang sebenarnya mungkin berbeda. Kami tidak bertugas menafsirkan pernyataan pemerintah asing, sekalipun pernyataan itu benar disampaikan,” ujar Bruce, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (6/8/2025).

Soal klaim Netanyahu tersebut, Bruce juga meminta jurnalis menanyakan langsung kepada pemerintah Israel.

Fokus AS: Sandera dan Bantuan Kemanusiaan

Alih-alih mengomentari langkah ekspansif Israel, Bruce menegaskan bahwa fokus utama pemerintahan AS saat ini adalah pembebasan sandera, termasuk dua warga AS yang diyakini tewas di Gaza, serta memastikan bantuan kemanusiaan terus mengalir ke wilayah konflik.

"Anda tahu apa yang menjadi fokus kami, yaitu membebaskan para sandera," kata Bruce.

Pernyataan ini mengindikasikan sikap hati-hati AS dalam menanggapi konflik Gaza-Israel, terlebih saat Netanyahu menyebut telah mendapat dukungan langsung dari Trump dalam ekspansi militer ke Gaza.

Klaim Netanyahu: Caplok Gaza dengan Dukungan Trump

Sebelumnya, Netanyahu mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan lampu hijau dari Presiden Trump untuk memperluas operasi militer di Gaza hingga ke tahap pendudukan penuh. Hal ini disampaikan Netanyahu di tengah meningkatnya tekanan politik di dalam negeri dan ketidakpastian masa depan Gaza pasca-runtuhnya perundingan gencatan senjata.

Klaim ini muncul usai Netanyahu menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat militer dan tokoh politik Israel pada Selasa (5/8/2025), membahas opsi jangka panjang untuk Jalur Gaza.

Namun hingga kini, belum ada konfirmasi langsung dari Gedung Putih atau Presiden Trump mengenai kebenaran klaim Netanyahu tersebut.

Topik Menarik