Simulasi Sekolah Rakyat Digelar di Jaktim, 75 Siswa Berpartisipasi

Simulasi Sekolah Rakyat Digelar di Jaktim, 75 Siswa Berpartisipasi

Terkini | inews | Rabu, 9 Juli 2025 - 12:46
share

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 75 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti kegiatan simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (9/7/2025). Kegiatan ini merupakan persiapan sebelum pelaksanaan resmi program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025.

Pantauan iNews.id, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul hadir langsung meninjau kegiatan tersebut. Simulasi ini disambut antusias para orang tua dan calon murid Sekolah Rakyat.

Simulasi ini penting untuk memastikan kesiapan fasilitas, siswa, dan tenaga pendidik sebelum program dimulai secara nasional.

Diketahui, siswa yang mengikuti simulasi terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan. Mereka akan dibagi ke dalam tiga rombongan belajar (rombel) yang masing-masing berisi 25 siswa. 

Selama simulasi, seluruh peserta tinggal di asrama yang telah disiapkan oleh pihak penyelenggara.

Kegiatan simulasi mencakup berbagai hal penting, mulai dari pembagian seragam dan perlengkapan sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan bakat (talent mapping), hingga uji coba pembelajaran akademik berbasis Learning Management System (LMS). 

Siswa juga diperkenalkan dengan tata tertib sekolah sebagai bagian dari pembentukan disiplin dan karakter.

Diketahui, Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas dan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya Desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sekolah Rakyat akan dijalankan secara berasrama dan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA.

Pada tahun ajaran 2025/2026, program Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 lokasi dijadwalkan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan menyusul di akhir bulan.

Dalam skema pembelajaran, para siswa akan mengikuti pelajaran akademik di siang hari dan mendapat pendidikan karakter di malam hari. Kurikulum Sekolah Rakyat mengintegrasikan nilai-nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup, sebagai upaya membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berakhlak mulia.

Dengan dimulainya program ini, pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Topik Menarik