Banjir Rendam 3 Kecamatan di Serang, 2.125 Warga Terdampak
SERANG - Banjir melanda enam desa di tiga kecamatan di Kabupaten Serang, Banten, sejak Selasa hingga Kamis (18/12/2025). Peristiwa tersebut mengakibatkan 2.125 jiwa dari 695 kepala keluarga terdampak.
1. Banjir Rendam Serang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Ajat Sudrajat, mengatakan banjir dipicu curah hujan sedang hingga lebat yang turun secara intens sejak pagi hingga malam hari. Kondisi tersebut menyebabkan Sungai Cidanau dan Sungai Cikalumpang meluap dan menggenangi permukiman warga.
“Wilayah terdampak meliputi Desa Citasuk, Padarincang, Batukuwung, dan Kalumpang di Kecamatan Padarincang, Desa Rancasanggal di Kecamatan Cinangka, serta Desa Ciherang di Kecamatan Gunungsari,” kata Ajat saat dikonfirmasi, Kamis (18/12/2025).
Menurut Ajat, banjir merendam sedikitnya 569 rumah warga, sejumlah fasilitas umum dan sosial, serta menghambat akses jalan antarwilayah. Fasilitas yang terdampak antara lain Masjid Jami Al-Muhajirin, Masjid Rohudhotul Mutaqin, serta sebuah madrasah di Kampung Sukamaju.
Berdasarkan data sementara BPBD, kelompok rentan yang terdampak terdiri atas 108 lanjut usia serta 133 balita dan anak-anak. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat banjir.
Ajat menjelaskan, BPBD Kabupaten Serang bersama tim gabungan telah menangani peristiwa ini sejak hari pertama kejadian. Pada hari ketiga, tim mencatat adanya kenaikan tinggi muka air di Desa Rancasanggal dan langsung mengevakuasi warga serta pengamanan lokasi terdampak.
“Kondisi di Desa Citasuk saat ini mulai berangsur surut, meski masih terdapat genangan di beberapa titik,” ujarnya.
Data BPBD mencatat, pada Kamis pagi sekitar pukul 07.20 WIB, tinggi muka air di luar rumah warga Desa Citasuk berada di kisaran 30 sentimeter. Sementara itu, di Desa Rancasanggal, ketinggian air justru meningkat hingga 50–80 sentimeter.
Sebagian warga telah mengevakuasi mandiri ke rumah kerabat maupun lokasi yang dianggap lebih aman. Namun, BPBD masih terus mendata untuk memastikan jumlah dan dampak banjir secara menyeluruh.
Gagal Kalahkan Mali U-22, Indra Sjafri Akui Belum Puas dengan Performa Timnas Indonesia U-22
Dalam proses penanganan, BPBD menghadapi sejumlah kendala, antara lain keterbatasan kendaraan operasional, sarana dan prasarana, akses jalan yang terhambat, serta kondisi cuaca yang masih diguyur hujan.
Melihat perkembangan situasi di lapangan, BPBD Kabupaten Serang merekomendasikan penerbitan Status Siaga Darurat yang dapat ditingkatkan menjadi Status Tanggap Darurat sesuai hasil analisis lanjutan.
“Kami membutuhkan dukungan tambahan, baik sarana prasarana, personel, maupun peningkatan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan,” kata Ajat.
Ia menambahkan, kebutuhan mendesak bagi warga terdampak meliputi terpal, alas tidur atau matras, makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, paket sandang, selimut, serta family kit.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi curah hujan tinggi masih diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Serang dalam beberapa hari ke depan.










