Ternyata Bukan Cuma Trump, Qatar Pernah Hadiahi Erdogan Boeing 747-8i Mewah
JAKARTA, iNews.id - Donald Trump bukan pemimpin dunia pertama yang mendapat hadiah pesawat supermewah Boeing 747-8 dari Qatar. Pada 2018, Qatar pernah memberikan hadiah pesawat pribadi serupa kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan mengumumkan hadiah senilai 500 juta dolar AS tersebut pada 17 September 2018 yang diberikan oleh emir Qatar, Sheikh Tamim Al Thani.
Erdogan mengatakan Sheikh Tamim menyumbang Boeing 747-8i kepada pemerintahannya setelah mengetahui Turki tertarik membeli pesawat kepresidenan.
Pengumuman itu disampaikan Erdogan sekaligus menjawab tudingan kelompok oposisi bahwa dia menghambur-hamburkan uang dari hasil pajak untuk membeli pesawat kepresidenan yang baru. Terlebih Turki saat itu sedang dilanda krisis.
Saat diberikan ke Turki pada 2018, pesawat pribadi itu baru digunakan oleh Qatar 3 tahun sebelumnya yang berarti tergolong masih baru.
Pesawat dimodifikasi sehingga hanya bisa mengangkut 76 penumpang dari standarnya untuk penggunaan komersial yakni 400 orang.
5 Pemain Bintang Real Madrid yang Berpotensi Jadi Korban Kedatangan Xabi Alonso, Nomor 1 sang Kapten
Di dalam pesawat itu terdapat kamar, lounge, ruang rapat, area tempat duduk kelas 1, bahkan rumah sakit.
Bukan tanpa alasan Sheikh Tamim memberikan hadiah itu kepada Turki. Saat itu Turki dikucilkan oleh negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, karena dituduh membela kelompok teroris, merujuk kepada kelompok Ikhwanul Muslimin serta Iran. Tuduhan itu dibantah oleh Qatar.
Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain, bahkan memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negara kecil yang kaya minyak dan gas itu.
Selama dalam pengucilan itu, Qatar menerima banyak bantuan dari Turki. Bahkan Turki mengirim makanan melalui laut dan udara untuk mencegah kekurangan pasokan di supermarket, setelah satu-satunya perbatasan darat ditutup.
Pesawat Termahal di Dunia
Boeing 747-8i disebut jet pribadi terbesar dan termahal di dunia saat mulai dijual pada tahun itu.
Pesawat tiba di Turki pada awal September 2018.
Erdogan terkejut dengan pemberian itu, terutama setelah mengetahui emir Qatar memberikannya secara gratis.
"Dia (emir) mengatakan, 'Saya tidak akan meminta uang dari Turki. Saya memberikan ini sebagai hadiah untuk Turki'," kata Erdogan, menirukan pernyataan Sheikh Tamim.
Erdogan mengapresiasi hadiah itu dan menyatakan akan langsung menggunakannya setelah menjalani pengecetan ulang.
Bukan hanya memberikan hadiah pesawat, emir Qatar juga menyetujui proyek ekonomi dan investasi senilai 15 miliar dolar AS untuk membantu Turki yang sedang mengalami krisis ekonomi.
Saat itu nilai mata uang lira susut hampir 40 persen terhadap dolar AS, salah satunya dipicu pertikaian diplomatik dengan AS.