Cerita Letkol Bill Kadarusman, Pria asal Malang Jadi Tentara AS hingga Ikut Perang ke Irak

Cerita Letkol Bill Kadarusman, Pria asal Malang Jadi Tentara AS hingga Ikut Perang ke Irak

Terkini | inews | Kamis, 9 Mei 2024 - 10:51
share

JAKARTA, iNews.id - Letkol Bill Kadarusman, seorang pria asal Malang, Jawa Timur, memiliki perjalanan hidup yang sangat menarik. Dia bercerita pengalamannya sebagai warga asal Indonesia hingga bisa berkarier menjadi tentara Amerika Serikat (AS).

Setelah menyelesaikan SMA di Malang, ia melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Awalnya, Bill belajar akuntansi di Universitas Hawaii, namun kemudian merasa kurang tertarik dengan bidang tersebut.

Setelah bekerja beberapa tahun, Bill memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah dan mengejar gelar hukum. Ia pindah ke Utah untuk belajar di sekolah hukum dan menemukan minatnya yang sejati dalam bidang hukum. 

Meskipun telah mengikuti ujian untuk menjadi pengacara, takdir mempertemukannya dengan pilihan yang tak terduga.

Pada tahun 2007, Bill menerima tawaran untuk bergabung dengan Angkatan Darat Amerika Serikat. Meskipun awalnya ragu karena khawatir meninggalkan usaha dan keluarganya, termasuk anak yang baru berusia enam bulan, akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.

"Sebenarnya waktu itu saya ada perasaan takut juga Karena kan tahun 2007 itu sebenarnya di puncak di mana perang Irak itu sangat luar biasa," kata Bill seperti dikutip dari YouTube VOA Indonesia, Kamis (9/5/2024).

Bill dikerahkan ke Irak, di mana ia menghadapi tantangan dan ketegangan yang tak terduga. Sebagai bagian dari unit militer, tugasnya termasuk menjaga keamanan konvoi dan menghadapi situasi berbahaya, termasuk serangan roket dan kekerasan oleh pemberontak.

Pengalamannya di Irak tidaklah mudah. Ia harus menjalani masa-masa sulit, terutama ketika harus berpisah dari keluarganya selama bertahun-tahun. Meskipun menghadapi risiko dan ketakutan, Bill merasa bahwa pengalaman tersebut telah membantu pertumbuhan pribadinya.

"Kita enggak tahu kapan ada rocket attack itu, kita enggak tahu. Tapi yang jelas dua atau tiga kali per minggu," ujarnya.

Selama penugasan di Irak, Bill juga pernah terlibat dalam penutupan pusat penahanan Abu Ghraib. Setelah bertahun-tahun di medan perang, Bill akhirnya kembali ke Amerika Serikat dan merasa bahwa pengalaman tersebut telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan matang.

Topik Menarik