Korban Tewas Banjir Brasil Tembus 100 Orang, Ratusan Lainnya Masih Hilang

PORTO ALGERE, iNews.id - Korban tewas akibat banjir dahsyat yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil, menembus 100 orang hingga Rabu (8/5/2024). Ratusan orang lainnya masih hilang, sementara proses pencarian korban terhambat dengan cuaca buruk.

Pihak berwenang menghentikan pencarian korban pada Rabu kemarin akibat hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Pemerintah Kota Porto Alegre, ibu kota Rio Grande do Sul, menghentikan pencarian mengingat hujan lebat disertai badai petir dan angin yang bertiup 80 km per jam lebih.

Otoritas pertahanan sipil Rio Grande do Sul menyatakan setidaknya 128 orang masih dinyatakan hilang. Korban hilang terus bertambah seiring masuknya laporan terbaru dari masyarakat. Selain itu ancaman banjir susulan dan bahaya terkait lainnya juga belum berakhir. Masyarakat yang tinggal dekat laguna Patos sebelah selatan Porto Alegre diminta segera mengungsi. Sekitar 163.000 warga mengungsi ke tempat lebih aman.

Banjir dahsyat menerjang lebih dari 260 kota di wilayah selatan Brasil yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina itu sejak Senin pekan lalu. Terjangan banjir menghancurkan rumah-rumah, infrastruktur jalan dan jembatan.

Kami sudah kehilangan segalanya. Sungguh menyedihkan saat kita melihat kota, rumah, di tengah air. Sepertinya sudah berakhir, dunia sudah berakhir, kata Adriana Freitas, warga Porto Alegre, ibu kota Rio Grande do Sul, dikutip dari Reuters, Kamis (9/5/2024).

Sementara itu tentara menggunakan kendaraan amfibi untuk menjangkau wilayah permukiman du Canos yang terendam air hingga ketinggian 3 meter.

Satu tim penyelamat menemukan sekitar 20 anjing yang terjebak di lantai dua sebuah pabrik yang ditinggalkan. Anjing itu tak bisa dievakuasi menggunakan perahu karena terlalu agresif, namun petugas meninggalkan makanan untuk mereka.

Pusat bencana alam nasional Brasil memperingatkan wilayah selatan Rio Grande do Sul berada dalam risiko tinggi banjir susulan. Namun curah hujan diperkirakan akan kembali turun.

Di negara tetangga Uruguay, badai dan banjir menutup jalan raya dan menyebabkan hampir 800 orang mengungsi serta lebih dari 3.000 orang tak mendapat pasokan listrik.