Mengenal Arbovirosis Penyakit yang Ditularkan dari Serangga Jadi Ancaman Kesehatan Dunia 

Mengenal Arbovirosis Penyakit yang Ditularkan dari Serangga Jadi Ancaman Kesehatan Dunia 

Gaya Hidup | inews | Kamis, 25 April 2024 - 18:28
share

JAKARTA, iNews.id - Penyakit Arbovirosis atau infeksi yang disebabkan sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga menjadi ancaman global. Penyakit Arbovirosis (Demam berdarah dengue, Japanese encephalitis, Chikungunya dan Infeksi virus Zika) merupakan masalah kesehatan dunia yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya di kegiatan International Arbovirus Summit 2024 yang diselenggarakan hari ini di Kura Kura, Bali mengatakan, Indonesia perlu menyusun strategi untuk mengatasi masalah Arbovirosis, serta menjadi lebih terbuka terhadap potensi pendekatan yang perlu diambil.

"International Arbovirus Summit Indonesia 2024 merupakan implementasi kolaborasi internasional dalam membantu negara-negara meningkatkan kesiapan, pencegahan, dan penanganan Arbovirus,$ kata Menkes Budi dalam sambutannya.

Menurut Menkes, setidaknya ada lima hal yang menjadi fokus dalam menangani penyakit menular seperti penyakit arbovirosis. Pertama, edukasi dan pelatihan bagi publik tentang bagaimana menghindari penyakit-penyakit menular.

"Melalui edukasi dan pemahaman yang cukup, masyarakat kita menjadi tahu apa yang harus dilakukan dan dihindari, untuk mencegah penularan lebih lanjut. Kedua, yang juga menjadi kunci, adalah vektor kontrol. Ketiga adalah pengawasan/surveillance yang kuat. Keempat adalah vaksin, dan yang kelima adalah terapeutik, atau obat apabila ada yang terinfeksi,” katanya.

Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai dengan minggu ke-14 di bulan April 2024, tercatat kasus DBD di Indonesia mencapai 60.296 kasus, dengan kematian 455 kasus. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat, dari minggu ke-17 di tahun sebelumnya (2023) yaitu 28.579 kasus dengan kematian sebanyak 209 kasus.

Dokter Spesialis  Anak dari FKKMK Universitas Gajah Mada (UGM),
Ida Safitri Laksanawati mengatakan, menyampaikan pemberian vaksinasi untuk pencegahan Dengue dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan perlindungan  bagi keluarga di Indonesia.

"Vaksin dengue sudah tersedia di Indonesia sejak 2016. Vaksin tersedia di Indonesia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun. Vaksin Dengue telah melalui proses penelitian dan pengembangan sedemikian rupa, serta telah mendapatkan evaluasi dari otoritas kesehatan terkait, seperti BPOM, dengan hasil yang menunjukkan profil efikasi dan keamanan yang dapat diterima pada rentang usia tersebut,” kata dr Ida.

Sementara itu, Dr Nikki Kitikiti, Vaccine Policy, Takeda Pharmaceuticals International, menegaskan komitmen Takeda dalam melawan demam berdarah dengue (DBD) di dunia, sebagai mitra jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian dalam bidang pengembangan vaksin dan obat-obatan inovatif. 

Dia menjelaskan, Demam berdarah dengue menimbulkan beban yang signifikan bagi keluarga, sistem kesehatan, dan ekonomi. Mengingat DBD dapat menjangkit siapa saja, tanpa pandang bulu, penanggulangan DBD memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan kemitraan lintas-sektor yang kuat. 

"Untuk itu, kami gembira dapat memberikan kontribusi pada acara International Arbovirus Summit 2024 ini, dan mendukung pemerintah untuk merumuskan strategi pengendalian penyakit arbovirus, termasuk DBD. Melalui inisiatif ini, kami berharap apa yang kita lakukan ini dapat memuluskan jalan kita untuk mencapai tujuan WHO ‘nol kematian akibat akibat DBD’ pada tahun 2030," kata Dr Nikki.

Arbovirus Global Summit atau International Arbovirus Summit merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan GISAID dalam rangka konsolidasi upaya global yang berfokus pada peningkatan pengawasan, penelitian, dan pertukaran informasi arbovirus. Tahun ini, Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan Brasil bertindak sebagai tuan rumah untuk acara yang berlangsung di Bali pada 25-27 April 2024.

Topik Menarik