Airlangga soal Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Kader PDIP Lagi: Keluarga Besar Golkar

Airlangga soal Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Kader PDIP Lagi: Keluarga Besar Golkar

Berita Utama | inews | Kamis, 25 April 2024 - 02:15
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menanggapi kabar soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya sekaligus Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka yang disebut bukan lagi berstatus kader PDIP. Dia menyatakan keduanya sudah masuk dalam keluarga besar Golkar.

Dia mengatakan Jokowi dekat partai yang dipimpinnya itu. Selain itu, lanjutnya, Gibran telah mendapat mandat sebagai cawapres berdasarkan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar.

"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan partai Golkar, dan kedua, Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme rapimnas resmi," kata Airlangga kepada wartawan, Rabu (24/4/2024).

"Jadi, bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar. Tinggal tentunya formalitasnya saja," ujar dia.

Airlangga menambahkan Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik seperti Jokowi dan Gibran.

"Tentu Partai Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik bangsa ini. Dan jelas Pak Presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode beliau," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komaruddin Watubun menyatakan Gibran Rakabuming Raka dan juga sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjadi kader partai berlambang moncong banteng ini. Status Gibran ditegaskan usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan sengketa Pilpres 2024.

"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan," kata Komar, Selasa (23/4/2024).

Status yang sama juga ditegaskan oleh Komar terhadap Presiden Jokowi. Diketahui, Jokowi sebelumnya merupakan Kader PDIP.

Menurut dia, Presiden Jokowi sudah tidak lagi menjadi kader pasca sikap politiknya yang berbeda dengan keputusan Partai.

"Ah, orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan, yang benar saja," ujarnya.

Topik Menarik