Bursa Asia Beragam di Awal Pekan, Nantikan Keputusan The Fed
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak beragam pada Senin (8/12/2025) seiring investor bertaruh penuh pada pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Namun, pertemuan tersebut berpotensi menjadi salah satu yang paling penuh perbedaan dalam beberapa tahun terakhir karena sebagian pembuat kebijakan secara terbuka menentang langkah pelonggaran.
Menurut data pasar, hingga pukul 10.12 WIB, Shanghai Composite naik 0,54 persen, KOSPI Korea Selatan terkerek 0,21 persen, dan CSI 300 China mendaki 0,89 persen.
Berbeda, indeks Nikkei Jepang turun 0,13 persen setelah mencatat kenaikan tipis 0,5 persen pekan lalu. Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,98 persen, ASX 200 Australia berkurang 0,15 persen, dan STI Singapura minus 0,37 persen.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,1 persen dalam perdagangan yang sepi.
Pasar kini memperkirakan sekitar 85 persen kemungkinan penurunan seperempat poin pada suku bunga acuan The Fed di kisaran 3,75 hingga 4,0 persen.
Keputusan untuk tidak mengubah kebijakan akan menjadi kejutan besar. Jajak pendapat Reuters terhadap 108 analis menunjukkan hanya 19 yang memperkirakan tidak ada perubahan, sementara mayoritas lainnya memperkirakan pemangkasan.
“Kami memperkirakan setidaknya dua anggota akan tidak sependapat dan menilai tidak perlu ada tindakan, dan hanya mayoritas tipis dari 19 peserta FOMC yang akan menunjukkan dalam proyeksi terbaru bahwa pemangkasan pada Desember itu tepat,” tulis Kepala Ekonom AS JPMorgan, Michael Feroli, dalam sebuah catatan, dikutip Reuters.
Komite Pasar Terbuka Federal terakhir kali mencatat tiga atau lebih suara berbeda pada 2019, dan sejak 1990 kondisi semacam itu hanya terjadi sembilan kali.
Feroli juga menilai The Fed akan memangkas suku bunga pada Januari sebagai langkah proteksi terhadap potensi pelemahan pasar tenaga kerja, sebelum memasuki masa jeda yang panjang.
Saat ini pasar hanya menilai 24 persen kemungkinan pemangkasan pada Januari, dan pelonggaran lanjutan baru benar-benar diperhitungkan pada Juli.
Bank sentral di Kanada, Swiss, dan Australia juga menggelar pertemuan pekan ini, dan seluruhnya diperkirakan mempertahankan suku bunga.
Bank Nasional Swiss mungkin ingin kembali melonggarkan kebijakan untuk mengimbangi penguatan franc, tetapi suku bunga yang sudah berada di 0 persen membuat mereka enggan bergerak ke wilayah negatif.
Serangkaian data ekonomi yang kuat membuat pasar menyingkirkan peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Australia dan bahkan mulai memperkirakan kenaikan suku bunga pada akhir 2026.
Harapan akan stimulus tambahan dari The Fed membantu menopang pasar saham dalam beberapa pekan terakhir, meskipun risiko nada hawkish pada Rabu membuat perdagangan berjalan hati-hati. Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq bergerak datar pada awal sesi.
Laporan keuangan dari Oracle dan Broadcom pekan ini akan menguji selera investor terhadap sektor terkait AI, sementara kinerja Costco akan memberi gambaran mengenai daya beli konsumen.
Di pasar obligasi, tenor panjang Treasury berada di bawah tekanan karena risiko panduan bernada hawkish dari The Fed, meskipun bank sentral AS tersebut diperkirakan melakukan pemangkasan pekan ini.
Ada pula kekhawatiran bahwa kritik Presiden Donald Trump terhadap independensi The Fed dapat mendorong suku bunga turun terlalu rendah dan memicu inflasi dalam jangka panjang. (Aldo Fernando)










