Saham EXCL Melonjak 10 Persen, Simak Katalis dan Proyeksinya

Saham EXCL Melonjak 10 Persen, Simak Katalis dan Proyeksinya

Ekonomi | idxchannel | Jum'at, 5 Desember 2025 - 11:10
share

IDXChannel – Saham emiten telekomunikasi PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) melesat pada Jumat (5/12/2025).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.52 WIB, saham EXCL melonjak 10,73 persen ke Rp3.200 per unit, dengan nilai transaksi mencapai Rp195,81 miliar.

Dengan ini, saham EXCL meningkat 10,73 persen sepekan dan melambung 17,22 persen dalam sebulan terakhir.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan saham EXCL mulai menunjukkan pola teknikal yang lebih konstruktif.

“EXCL secara teknikal berhasil keluar dari konsolidasi besar sepanjang tahun. Weekly chart pattern ascending triangle dengan neckline support di 3.000, resistance di 3.300. EXCL memiliki target ke angka 4.000,” kata Michael, Jumat (5/12/2025).

Kabar terbaru, EXCL melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), yang setara dengan 18,32 persen saham, pada 4 Desember 2025.

Penjualan dilakukan dengan harga rata-rata Rp432 per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,9 triliun. Aksi korporasi ini bertujuan untuk melakukan divestasi, namun pihak yang membeli saham tersebut belum diumumkan.

Harga jual tersebut jauh di bawah harga penutupan saham MORA pada hari yang sama, yakni Rp8.850 per saham, atau sekitar 95,1 persen lebih rendah.

Sementara, dalam riset yang terbit pada 17 November 2025, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli EXCL sambil menaikkan target harga menjadi Rp3.300 per saham, seiring valuasi yang kini digeser ke proyeksi kinerja 2026.

Target baru tersebut mencerminkan perkiraan EV/EBITDA 2026 di level 5,46 kali.

Dalam paparan kinerja, manajemen menegaskan bahwa biaya integrasi masih akan membebani laba hingga akhir 2026. Kondisi ini, menurut Ciptadana, sudah sepenuhnya tercermin dalam estimasi mereka. Namun, prospek mulai membaik signifikan pada 2027 ketika beban integrasi mulai memudar.

Ciptadana mencatat bahwa tanpa biaya integrasi pada kuartal III-2025, laba bersih normal EXCL sebenarnya dapat mencapai Rp1,2 triliun, melonjak 278,4 persen secara kuartalan dan 219,6 persen secara tahunan.

Ini menunjukkan profitabilitas inti yang kuat dan potensi lonjakan kinerja ketika biaya integrasi mereda.

Meski demikian, Ciptadana menekankan beberapa risiko yang perlu dicermati, yaitu: pertumbuhan ARPU yang stagnan, lemahnya daya beli konsumen dalam periode berkepanjangan, serta risiko EXCL gagal memaksimalkan sinergi pasca-merger. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Topik Menarik