Pasar IPO Masih Sepi per Juni 2025, Bagaimana Proyeksi hingga Akhir Tahun?
IDXChannel - Sejak awal Mei 2025, pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau sepi. Hingga saat ini, belum ada perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di bursa.
Perusahaan yang terakhir kali mencatatkan sahamnya di bursa yakni PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKKH) pada 8 Mei 2025.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyampaikan, lesunya pasar IPO dalam negeri disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari tingginya ketidakpastian ekonomi global, khususnya terkait perang tarif, dan kondisi geopolitik yang menimbulkan kekhawatiran tidak terserapnya pendanaan oleh pasar.
“Serta biaya modal tinggi dan valuasi yang kalah saing dengan big caps saat ini, terlebih dalam industri yang sudah ada,” kata Audi melalui pesan singkat kepada IDXChannel, ditulis pada Senin (16/6/2025).
10 Pejabat Terkaya di Indonesia dengan Harta Triliunan, Ada Raffi, Widiyanti, hingga Luhut
Audi menyebut, hingga akhir tahun, peluang pendanaan melalui IPO masih penuh tantangan seiring dengan sentimen saat ini. Tendensi investor diperkirakan tetap pada aset yang low risk dan stabil.
“Pivot Fed juga masih dinamis sehingga kekhawatiran masih tinggi, khususnya untuk IPO,” kata Audi.
Berdasarkan data BEI, hingga saat ini terdapat 20 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan IPO. Sebanyak dua perusahaan masuk dalam kategori aset kecil atau di bawah Rp50 miliar, sebanyak 11 perusahaan masuk dalam kategori aset berskala sedang atau antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Serta, tujuh perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.
Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO, sebanyak empat perusahaan berasal dari sektor keuangan. Kemudian, masing-masing tiga perusahaan dari sektor konsumer siklikal, sektor konsumer non siklikal dan sektor transportasi.
Selanjutnya, sebanyak dua perusahaan berasal dari sektor energi, dua perusahaan lainnya dari sektor kesehatan dan dua perusahaan lagi dari sektor teknologi, serta satu perusahaan dari sektor bahan baku.
(Dhera Arizona)