Petrosea (PTRO) Garap Proyek Batu Bara Singaraja Putra (SINI), Berikut Progresnya
IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) tengah menggarap proyek pengelolaan pertambangan batu bara milik anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI), PT Pasir Bara Prima (PBP). Nilai kontraknya mencapai Rp17,4 triliun dengan durasi sembilan tahun (2024-2032).
Dalam proyek tersebut, Petrosea ditugaskan melakukan pengupasan dan pemindahan lapisan penutup (overburden removal) dengan volume 234,9 Bank Cubic Meter (BCM) dan produksi batu bara 26 juta ton.
Pelaksanaan pengerjaan dimulai sejak 13 Agustus 2024 di tambang milik PBP di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Hingga saat ini, realisasi kegiatan overburden removal yang dilakukan emiten Prajogo Pangestu itu telah mencapai lebih dari 7,2 juta BCM.
Selain itu, Petrosea dan PBP juga membentuk anak usaha, PT Lintas Kelola Bersama (LKB) dengan porsi 51 persen Petrosea dan 49 persen PBP. Perusahaan yang bertugas mengelola jalan tambang dan fasilitas pendukungnya tersebut saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan tambang (hauling road).
Jalan tambang yang akan dikelola oleh LKB tersebut memiliki total panjang sekitar 29,6 kilometer (km) dan terbagi ke dalam enam segmen jalan. Adapun pelaksana pekerjaan konstruksi jalan tambang tersebut dipercayakan kepada Petrosea.
"Pencapaian ini menunjukkan kapabilitas Petrosea dalam mengelola proyek jasa pertambangan yang terintegrasi dengan pengelolaan infrastruktur jalan tambang secara berkelanjutan," kata Presiden Direktur Petrosea, Michael melalui keterangan resmi, Senin (29/12/2025).
"Ke depan, kami akan memastikan setiap langkah pengembangan, termasuk pengelolaan hauling road, dijalankan secara prudent dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Petrosea yang merupakan anak usaha tidak langsung PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berpeluang terus memperkuat sinergi dan mendukung seluruh proyek di dalam grup seiring rencana akuisisi CUAN terhadap SINI. Setelah menjadi pemegang saham pengendali SINI, Petrindo secara konsolidasi akan memiliki sejumlah konsesi tambang batu bara dengan total nilai cadangan sebesar 378 juta ton, baik thermal coal maupun metallurgical coal. Hal ini akan menjadikan Petrindo Group sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
(Rahmat Fiansyah)










