Hadapi Iran, Israel dan AS Kekurangan Persediaan Pencegat Rudal Balistik

Hadapi Iran, Israel dan AS Kekurangan Persediaan Pencegat Rudal Balistik

Global | sindonews | Rabu, 18 Juni 2025 - 10:30
share

Israel menggunakan pencegat rudal balistiknya dengan cepat setelah empat hari berperang dengan Iran. Pernyataan itu diungkap seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang mengetahui upaya memasok kembali Israel mengatakan kepada Middle East Eye.

“Di beberapa kalangan pemerintah AS, ada kekhawatiran serangan langsung AS terhadap Iran dapat menyebabkan pembalasan Iran yang lebih besar terhadap Israel yang akan menguras persediaan pencegat rudal global AS ke tingkat yang mengerikan," ungkap pejabat itu.

Israel bergantung pada sistem pertahanan udara tiga tingkat, dan serangan Iran menantang pertahanannya yang paling canggih.

Iron Dome digunakan untuk menembak jatuh roket jarak pendek dan pesawat nirawak yang ditembakkan oleh kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Tingkat kedua adalah David's Sling, yang dapat mencegat roket yang lebih berat bersama dengan beberapa rudal balistik.

Sistem Arrow 2 dan 3 digunakan untuk menjatuhkan rudal balistik, dengan yang terakhir mampu menembak jatuh rudal hipersonik eksoatmosfer.Pengisian ulang sistem Arrow telah menjadi masalah yang terus-menerus bagi Israel.

MEE melaporkan pada bulan September bahwa Israel tengah berjuang mengisi ulang pencegat Arrow setelah serangan pertama Iran terhadap Israel pada bulan April tahun lalu.

AS dan Israel bersama-sama memproduksi pencegat Arrow.

"Jenis pencegat yang dibutuhkan untuk menembak jatuh rudal balistik mahal dan sulit diproduksi dalam jumlah besar," tulis Dan Caldwell, mantan pejabat senior Departemen Pertahanan dalam pemerintahan Trump, yang menentang konfrontasi militer dengan Iran, di X.

"Saya berasumsi Israel telah menimbun sejumlah Arrow dan Stunner yang layak untuk David's Sling-nya, tetapi mereka harus mengeluarkan banyak dari itu untuk melawan Houthi dan selama serangan rudal Iran sebelumnya tahun lalu. Oleh karena itu, kemungkinan besar Israel dan AS harus segera mulai menjatah pencegat mereka," papar dia.

Iran telah menembakkan 370 rudal balistik ke Israel sejak 13 Juni, kantor pers perdana menteri Israel mengatakan pada hari Senin.

Stok Menipis

Salah satu keuntungan yang dinikmati Israel yang dapat membantu mengatasi kekurangan pencegat adalah keunggulan udaranya atas Iran, yang tampaknya diperolehnya dalam waktu empat hari setelah pengeboman.

Pesawat tempur Israel beroperasi di atas Teheran pada siang hari. Menurut militer Israel, mereka telah menghancurkan sekitar sepertiga dari kemampuan peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan Iran.

Josh Paul, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang mengundurkan diri sebagai protes terhadap dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza, mengatakan kepada MEE bahwa Israel telah secara selektif menargetkan kemampuan peluncuran Iran.

"Kita tidak tahu seberapa banyak lagi yang dapat diluncurkan Iran. Saya pikir masalahnya lebih pada peluncur daripada rudal," papar dia.

Namun, dua pejabat AS yang diwawancarai MEE mengatakan Iran masih menahan diri dalam serangan rudalnya, setidaknya sebagian untuk menghindari AS secara langsung bergabung dengan Israel dalam operasi ofensif.

Tiga pejabat Arab, termasuk beberapa yang negaranya menjadi penengah antara AS dan Iran, mengatakan kepada MEE pada hari Senin bahwa mereka yakin AS lebih mungkin untuk secara langsung campur tangan dalam serangan ofensif Israel.Namun, garis yang dibangun AS dengan hati-hati antara campur tangan atau tidak semakin menipis.

Beberapa pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS yang berbicara kepada MEE menggambarkan AS sebagai "pihak yang turut berperang" dalam konflik tersebut karena secara aktif berpartisipasi dalam pertahanan Israel.

AS berusaha menutupi kekurangan pencegat Israel sendiri, menurut para pejabat tersebut.

AS telah menembak jatuh rudal Iran menggunakan setidaknya satu baterai antirudal Terminal High-Altitude Area Defence di Israel. AS juga memiliki beberapa baterai antirudal Patriot di seluruh wilayah tersebut.

Khususnya, seorang pejabat pertahanan AS yang terpisah mengonfirmasi kepada MEE pada hari Senin bahwa AS telah menembakkan rudal pertahanan udara SM-3 untuk melindungi Israel.SM-3 adalah versi Patriot yang dipasang di kapal. Pejabat tersebut mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Arleigh Burke berpartisipasi dalam pertahanan Israel dari Mediterania timur.

Analis pertahanan mencatat selama kampanye AS tahun 2024 melawan Houthi di Yaman, Angkatan Laut AS menembakkan stok rudal pencegat SM-3 selama setahun hanya dalam satu hari.

Saat perang antara Israel dan Iran memasuki hari kelima, AS mengirimkan lebih banyak aset militer ke wilayah operasi.

Kapal induk USS Nimitz sedang dalam perjalanan dari Laut China Selatan ke Timur Tengah, menurut data pelacakan kapal. Kapal induk USS Carl Vinson sudah berada di Timur Tengah.

Baca juga: Gelombang Serangan Rudal Iran Hancurkan Israel, Pemimpin Tertinggi Khamenei: Pertempuran Dimulai

Topik Menarik