Kenang Korban Kebarakan Wang Fuk Cort, Hong Kong Umumkan Masa Berkabung 3 Hari
JAKARTA - Para pejabat Hong Kong pada Sabtu, (29/11/2025) mengheningkan cipta dan memulai masa berkabung tiga hari untuk mengenang mereka yang tewas setelah kebakaran apartmen Wang Fuk Court. Kebakaran itu merupakan yang paling menatikan di Hong Kong dalam hampir 80 tahun.
Setidaknya 128 orang kini diketahui tewas dalam kebakaran yang melanda tujuh blok menara pada Rabu, (26/11/2025). Sebanyak 83 orang lainnya luka-luka dan 150 orang masih hilang.
Delapan orang telah ditangkap atas dugaan korupsi terkait renovasi yang sedang berlangsung di blok-blok tersebut. Tiga orang lainnya telah ditahan sebelumnya atas tuduhan pembunuhan.
Penyebab kebakaran belum diketahui, tetapi para pejabat mengatakan api menyebar dengan cepat ke atas dan di antara blok-blok tersebut karena bahan-bahan mudah terbakar yang diletakkan di bagian luarnya.
Upacara Sabtu pagi diadakan di luar kantor pusat pemerintahan, dan dihadiri oleh pemimpin kota John Lee bersama pejabat Hong Kong lainnya untuk mengheningkan cipta selama tiga menit.
Bendera China dan Hong Kong dikibarkan setengah tiang.
Pemerintah juga telah mendirikan titik-titik peringatan di seluruh kota, tempat masyarakat dapat memberikan penghormatan terakhir dan menandatangani buku belasungkawa.
Setelah kebakaran terjadi, api menyebar dengan cepat ke tujuh dari delapan menara di Wang Fuk Court, di distrik Tai Po, pinggiran utara Hong Kong.
Kemudian, dibutuhkan lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran selama hampir dua hari untuk mengendalikan api.
Penyebab kebakaran masih belum jelas, meskipun pihak berwenang mengatakan bahwa polistirena yang dipasang di bagian luar jendela dan jaring plastik di sekitar perancah pada bangunan tersebut memudahkan penyebarannya.
Blok-blok menara juga ditutupi dengan perancah bambu, yang umum digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan renovasi di Hong Kong. Kebakaran ini telah memicu perdebatan tentang apakah perancah tersebut masih boleh digunakan.
Para pejabat telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan akan dilakukan selama beberapa minggu ke depan, dan polisi telah mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian.
Kebakaran ini telah memicu kemarahan di seluruh Hong Kong—yang dikenal dengan gedung-gedung tingginya—seiring dengan meningkatnya pertanyaan tentang siapa yang harus bertanggung jawab.
Warga Wang Fuk Court telah melaporkan alarm kebakaran yang rusak dan kelalaian dari perusahaan yang melakukan renovasi di Wang Fuk Court, sementara dinas pemadam kebakaran Hong Kong mengatakan alarm kebakaran di seluruh delapan blok tidak berfungsi secara efektif.
Komisi Independen Anti Korupsi (ICAC) mengatakan mereka yang ditangkap dalam penyelidikan korupsi pada hari Jumat termasuk direktur di sebuah perusahaan teknik dan subkontraktor perancah.
Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong, Chris Sun, mengatakan kepada wartawan bahwa departemennya telah melakukan 16 pemeriksaan terhadap pekerjaan di Wang Fuk Court sejak Juli tahun lalu.
Perumahan ini dibangun pada 1983 dan telah menyediakan 1.984 apartemen untuk sekitar 4.600 penduduk, menurut sensus pemerintah tahun 2021.








