Kelompok Houthi Yaman Tak Segan-Segan Serang Posisi Israel di Somaliland

Kelompok Houthi Yaman Tak Segan-Segan Serang Posisi Israel di Somaliland

Global | inews | Senin, 29 Desember 2025 - 06:56
share

SANAA, iNews.id - Kelompok Houthi Yaman menegaskan tak akan tinggal diam dengan pengakuan Israel atas kemerdekaan Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dengan Somalia.

Pemimpin Houthi Abdel Malik Al Houthi memperingatkan kehadiran Israel di Somaliland akan dianggap sebagai target militer yang sah.

“Karena itu merupakan agresi terhadap Somalia dan Yaman, serta ancaman terhadap keamanan kawasan,” kata Abdel Malik, dalam pernyataan yang dikeluarkan Houthi di media sosial, dikutip Senin (29/12/2025).

Dia memperingatkan, langkah Israel tersebut bisa menimbulkan konsekuensi serius karena yang menjadi target sebenarnya bukan hanya Somalia, tapi juga seluruh Afrika.

"Sikap bermusuhan yang menargetkan Somalia dan sekitarnya di Afrika, serta Yaman, Laut Merah, dan negara-negara di sepanjang kedua pantai Laut Merah," tuturnya.

Para pengamat mengatakan, pengakuan kemerdekaan terhadap Somaliland akan memberi Israel akses yang lebih baik ke Laut Merah, bahkan memungkinkan mereka untuk menyerang Houthi di Yaman.

Setelah melancarkan perang genosida di Gaza sejak Oktober 2023, Israel berulang kali menyerang target di Yaman sebagai pembalasan atas serangan Houthi.

Namun Houthi menghentikan serangan sejak gencatan senjata berlaku di Gaza pada 10 Oktober.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat lalu mengumumkan pengakuan Somaliland sebagai negara yang merdeka dan beraulat. Israel menjadi negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Somaliland setelah wilayah itu memisahkan diri dari Somalia pada 1991.

Somaliland terisolasi secara diplomatik sejak deklarasi kemerdekaan itu, meski kondisinya secara umum lebih stabil daripada Somalia.

Pengakuan Israel atas Somaliland dikritik keras oleh Uni Afrika, Mesir, Turki, Dewan Kerja Sama Teluk yang beranggotakan enam negara, serta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi.

Uni Eropa juga bersikeras bahwa kedaulatan Somalia harus dihormati.

Topik Menarik