Perang brutal Israel di Jalur Gaza dengan dalih menumpas kelompok Hamas dimulai sejak 7 Oktober 2023 dan belum berakhir hingga hari ini. Selain merenggut puluhan ribu warga sipil Palestina, yang mengejutkan komunitas internasional adalah biaya perang militer Zionis yang mencapai USD300 juta atau lebih dari Rp4 triliun per hari.
Perang dimulai setelah kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menurut data rezim Zionis Israel, menewaskan 1.200 orang dan sekitar 251 lainnya diculik sebagai sandera di Gaza.
Baca Juga: Militer Israel Culik Aktivis Greta Thunberg saat Kapalnya Hendak Kirim Bantuan ke Gaza
Sedangkan perang brutal Israel sudah menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. PBB telah memperingatkan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan akibat invasi dan blokade militer Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menetapkan dua tujuan perang di Gaza, yakni melenyapkan Hamas dan memulangkan seluruh sandera. Faktanya, kedua tujuan itu gagal dicapai.
Fantastisnya Biaya Perang Israel
Biaya perang Israel yang menembus lebih dari Rp4 triliun per hari menempatkan konflik tersebut sebagai salah satu perang paling mahal dalam sejarah modern.Berbagai sumber resmi dan media terkemuka telah merilis estimasi biaya perang Israel, dan hasilnya konsisten: konflik ini membakar dana antara USD83 juta hingga USD270 juta atau sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp4,4 triliun.
1. Laporan Channel 12 pada Jan 2024 menyebutkan biaya perang Israel mencapai USD269 juta atau Rp4,3 triliun per hari.
2. Laporan Bank of Israel dari Desember 2023–Februari 2024 menyebutkan biaya perang Israel antara USD246–270 juta atau Rp3,9–4,4 triliun per hari.
3. Laporan Reuters dan Yedioth Ahronoth pada Januari 2025 menyebutkan biaya perang Israel mencapai 300 juta shekel (USD 83 juta) atau Rp1,3 triliun per hari.
Apa Saja yang Menghabiskan Dana Perang Israel?
1. Operasi Militer Aktif
•Penggunaan jet tempur, tank, artileri, dan rudal pintar. •Setiap peluncuran sistem Iron Dome untuk menangkis roket Hamas menelan biaya sekitar USD 50.000–100.000 per rudal. •Pengisian ulang dan pembelian amunisi pintar buatan Amerika Serikat yang harganya sangat mahal.
2. Mobilisasi Pasukan Cadangan
•Israel memanggil lebih dari 360.000 pasukan cadangan. •Biaya logistik, gaji, makanan, transportasi, dan perlengkapan tempur mencapai USD 20–30 juta per hari.
3. Bantuan Sipil dan Ekonomi Domestik
•Kompensasi untuk bisnis yang tutup. •Bantuan bagi penduduk yang dievakuasi dari zona konflik. •Perlindungan infrastruktur publik dan medis.
4. Operasi di Front Ganda (Gaza dan Lebanon)
•Ketika konflik meluas ke perbatasan utara, biaya meningkat drastis. •Diperkirakan biaya perang bertambah hingga USD131 juta per hari hanya untuk wilayah Lebanon (perang melawan Hizbullah)
Dampak Terhadap Ekonomi Nasional
1. Defisit dan Utang Meningkat
•Pada akhir 2024, defisit Israel diperkirakan membengkak hingga 6 dari PDB, naik dari 1,6 sebelum perang.Israel terpaksa menyesuaikan anggaran nasional dan meningkatkan pinjaman dalam negeri.
2. Pemangkasan Anggaran Sosial
•Dana pendidikan, infrastruktur, dan pelayanan publik dipotong demi menopang pengeluaran perang.Kritik bermunculan dari kalangan ekonom dan parlemen, termasuk dari Bank Sentral Israel.
3. Peringkat Kredit Menurun
•Lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan rating Israel pada awal 2024 dari A1 menjadi A2, pertama kalinya sejak negara itu berdiri. Hal ini berdampak pada investasi asing dan kepercayaan global.