Kondisi Kacau Balau di RS Korsel karena Tak Ada Dokter, Banyak Pasien Tak Terurus

Kondisi Kacau Balau di RS Korsel karena Tak Ada Dokter, Banyak Pasien Tak Terurus

Global | okezone | Kamis, 29 Februari 2024 - 13:42
share

SEOUL – Kesabaran terhadap para dokter mulai berkurang baik dari masyarakat maupun petugas kesehatan yang harus mengambil pekerjaan ekstra di rumah sakit (RS). Perawat telah memperingatkan bahwa mereka dipaksa untuk melakukan prosedur di ruang operasi yang biasanya menjadi tanggung jawab rekan dokter mereka.

Seperti diketahui, lebih dari 8.800 dokter junior, 71 persen dari tenaga kerja peserta pelatihan berhenti bekerja di RS. Ini dilakukan sebagai bagian dari protes yang meningkat terhadap rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran secara tajam.

Choi, seorang perawat di sebuah rumah sakit di Seoul, mengatakan kepada BBC bahwa giliran kerjanya telah diperpanjang satu setengah jam setiap hari dan dia sekarang melakukan pekerjaan untuk dua orang.

“Para pasien merasa cemas, dan saya frustrasi karena hal ini terus berlanjut tanpa ada akhir yang terlihat,” katanya, dikutip BBC.

Dia mendesak para dokter untuk kembali bekerja dan mencari cara lain untuk menunjukkan keluhan mereka.

Berdasarkan usulan pemerintah, jumlah mahasiswa kedokteran yang diterima di universitas tahun depan akan meningkat dari 3.000 menjadi 5.000. Para dokter yang mogok berargumentasi bahwa melatih lebih banyak dokter akan melemahkan kualitas pelayanan, karena hal ini berarti memberikan izin medis kepada praktisi yang kurang kompeten.

Namun para dokter berjuang untuk meyakinkan masyarakat bahwa menambah dokter akan berdampak buruk dan hanya mendapat sedikit simpati. Di Rumah Sakit Severance Seoul pada Selasa (27/2/2024), Lee yang berusia 74 tahun menerima perawatan untuk kanker usus besar, setelah menempuh perjalanan lebih dari satu jam untuk sampai ke sana.

“Di luar kota, tempat kami tinggal, tidak ada dokter,” katanya.

“Masalah ini sudah terlalu lama terjadi dan perlu diperbaiki,” ujar suami Lee, Soon-dong.

"Para dokter terlalu egois. Mereka menyandera pasien kami,” lanjutnya.

Topik Menarik