Dekati Asia, NATO Mendesak Korea Selatan Kirim Bantuan Militer ke Ukraina

Dekati Asia, NATO Mendesak Korea Selatan Kirim Bantuan Militer ke Ukraina

Global | koran-jakarta.com | Rabu, 1 Februari 2023 - 14:37
share

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Senin (30/1) mendesak Korea Selatan untuk meningkatkan dukungan militer ke Ukraina.

Berbicara di Chey Institute for Advanced Studies di Seoul, Stoltenberg yang tengah mengunjungi Negeri Ginseng itu mengucapkan terima kasih kepada Korea Selatan atas bantuannya yang ke Ukraina, seraya mendesaknya untuk berbuat lebih banyak. Menurut Stoltenberg, Ukraina tengah menghadapi kebutuhan akan amunisi yang kian mendesak.

"Saya mendesak Republik Korea untuk melanjutkan dan meningkatkan isu khusus dukungan militer," katanya, seperti dilansir dari The Associated Press.

Ia mengutip negara-negara lain yang telah mengubah kebijakan untuk tidak memberikan senjata ke negara-negara yang berkonflik setelah invasi Rusia ke Ukraina, seperti Jerman, Swedia dan Norwegia.

Korea Selatan sendiri telah menandatangani kesepakatan besar untuk menyediakan ratusan tank, pesawat, dan senjata lainnya ke Polandia yang merupakan anggota NATO, sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Sementara terkait bantuan militer ke Ukraina, Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan Undang-Undang Korea Selatan yang melarang pasokan senjata ke negara-negara yang terlibat konflik mempersulit pengiriman senjata ke negara itu.

"Pada akhirnya, ini adalah keputusan yang harus Anda buat, tetapi saya akan mengatakan bahwa beberapa sekutu NATO yang memiliki kebijakan untuk tidak pernah mengekspor senjata ke negara-negara dalam konflik telah mengubah kebijakan itu sekarang," kata stoltenberg.

Kunjungan Stoltenberg ke Seoul sendiri menjadi perhentian pertamanya dalam perjalanan yang ditujukan untuk memperkuat hubungan dengan sekutu Barat di Asia dalam menghadapi perang di Ukraina dan meningkatnya persaingan dengan Tiongkok. Selain Korea Selatan, Stoltenberg juga dijadwalkan akan mengunjungi Jepang.

Di Korea Selatan, Stoltenberg juga bertemu dengan Yoon dan Menteri Pertahanan Lee Jong-sup, yang menggemakan seruan untuk hubungan yang lebih dekat dengan NATO berdasarkan nilai-nilai bersama, tetapi tidak secara terbuka menyampaikan seruan untuk memasok lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

Keterkaitan dengan Tiongkok

Pada kesempatan yang sama, Stoltenberg mengatakan jika kemenangan Rusia atas Ukraina benar terjadi, hal itu akan menjadi semacam tanda positif bagi Pemerintah Tiongkok, bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan paksa.

Meskipun Tiongkok bukan musuh NATO, peningkatan kemampuan militer Beijing dan perilaku koersif di kawasan itu telah menjadi prioritas.

"Kami percaya bahwa kami harus terlibat dengan Tiongkok dalam isu-isu seperti pengendalian senjata, perubahan iklim, dan isu lainnya," katanya.

"Tetapi pada saat yang sama, kami sangat jelas bahwa Tiongkok menimbulkan tantangan terhadap nilai-nilai kami, kepentingan kami, dan keamanan kami," sambung Stoltenberg.

Tanggapan Tiongkok

Menanggapi Stoltenberg, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada Senin (30/1) mengatakan bahwa Tiongkok adalah mitra negara, bukan tantangan, dan tidak mengancam kepentingan atau keamanan negara mana pun. "Kami juga berharap NATO akan meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan konsep konfrontasi blok, dan berbuat lebih banyak untuk keamanan dan stabilitas Eropa dan dunia," kata Mao dalam jumpa pers, seperti diberitakan AP.

Topik Menarik