Sheikh Mohammed bin Zayed Terpilih Sebagai Presiden Baru UEA

Sheikh Mohammed bin Zayed Terpilih Sebagai Presiden Baru UEA

Global | katadata.co.id | Minggu, 15 Mei 2022 - 11:15
share

Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan (MBZ) terpilih sebagai Presiden Uni Emirat Arab (UEA) yang baru pada Sabtu (14/5). Sheikh Mohammed menggantikan Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nayhan yang meninggal dunia di usia 73 tahun karena sakit.

Para pemimpin dunia turut mengucapkan selamat atas terpilihnya Sheikh Mohammed sebagai pemimpin tertinggi di negara teluk tersebut.

"Kami mengucapkan selamat kepadanya dan berjanji setia kepadanya seperti halnya orang-orang kami dan seluruh negara akan mengikuti kepemimpinannya menuju kejayaan," kata pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang juga wakil presiden dan perdana menteri UEA, melalui akun Twitter.

Selain pemimpin Dubai, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga turut memberikan ucapan selamat kepada MBZ. Biden menyebut Sheikh Mohammed sebagai teman lama. "Saya menguapkan selamat kepada teman lama saya Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atas terpilih sebagai Presiden Uni Emirat Arab," kata Presiden Biden.

Ia berharap, kerja sama antara kedua negara dapat terus berlanjut di bawah kepemimpinan MBZ.

Presiden Joko Widodo bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu. Foto: B (Katadata)

Sheikh Mohamed bin Zayed, 61 resmi ditetapkan sebagai presiden baru oleh Dewan Tertinggi Federal yang terdiri dari penguasa tujuh emirat UEA. Sheikh Mohammed sebelumnya telah memegang kekuasaan UEA selama bertahun-tahun di mana ia memimpin penataan kembali Timur Tengah yang menciptakan poros anti-Iran baru dengan Israel dan berinvestasi di militer UEA.

Mohammed bin Zayed telah menetapkan tidak hanya arah masa depan untuk UEA tetapi juga untuk sebagian besar Teluk dalam pendekatannya terhadap pembangunan negara dan proyeksi kekuatan, kata Kristin Diwan, seorang sarjana residen senior di Institut Negara Teluk Arab di Washington, seperti dikutip ABC News, Minggu (15/5).

Ilmuwan politik Emirat Abulkhaleq Abdulla berpendapat, Sheikh Mohammed tidak akan memimpin UEA untuk memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat atau mitra Barat lainnya, tetapi ia akan mendiversifikasi mitra internasional negara Teluk Arab itu.

"Itu akan menjadi hal baru dalam agenda kebijakan MBZ," katanya.

Sheikh Mohammed telah beralih dari kebijakan luar negeri hawkish dan akan fokus pada prioritas ekonomi. Hal ini telah melihat UEA terlibat dengan musuh Iran dan Turki setelah bertahun-tahun permusuhan, serta Presiden Suriah.

"MbZ perlu mengambil langkah lebih lanjut untuk memperkuat posisi UEA sebagai pusat keuangan, logistik, dan perdagangan terkemuka di kawasan ini," kata James Swanston dari Capital Economics.

Sementara itu,Presiden Jokowi beserta rombongan direncanakan akan singgah di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab pada Minggu sore, 15 Mei 2022 waktu setempat usai lawatan kenegaraan di Amerika Serikat. Presiden akan menyampaikan duka cita kepada pemerintah, masyarakat, dan keluarga atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan pada Jumat, 13 Mei 2022 yang lalu.

Topik Menarik