Mengagetkan Perlawanan Ukraina Ini Membuat Putin Menderita Kerugian Besar, Drone Kembali Hancurkan Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Mengagetkan Perlawanan Ukraina Ini Membuat Putin Menderita Kerugian Besar, Drone Kembali Hancurkan Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Global | koran-jakarta.com | Minggu, 8 Mei 2022 - 09:00
share

Kiev - Angkatan bersenjata Ukraina pada Sabtu (7/5) merilis video yang katanya memperlihatkan sebuah kapal perang Rusia dihancurkan di dekat Pulau Ular, sebuah pulau kecil di bawah kontrol Rusia di Laut Hitam.

Seperti dikutip dari VoA , Minggu (8/5), militer Ukraina mengatakan sebuah rudal yang diluncurkan dari pesawat tak berawak Ukraina, Bayraktar TB2, menghancurkan kapal perang Rusia itu.

Kementerian Ukraina mengatakan pesawat tak berawak Bayraktar yang bersenjata juga menghancurkan sebuah sistem pertahanan rudal di pulau itu, yang terletak 128 kilometer sebelah selatan pelabuhan Odesa di Ukraina.

Gambar-gambar satelit yang diambil pada Sabtu (7/5) pagi oleh Planet Labs PBC menunjukkan sesuatu yang kelihatan seperti sebuah kapal perang di dekat pantai utara Pulau Ular.

Gambar itu cocok dengan video yang dirilis oleh militer Ukraina yang katanya memperlihatkan kapal itu diserang drone dan terbakar.

Ukraina juga mengklaim bahwa video itu memperlihatkan beberapa bangunan di pulau itu yang hancur akibat serangkaian serangan drone oleh pasukan Ukraina.

Serangan terhadap Pulau Ular akan menghambat upaya Rusia untuk mengontrol Laut Hitam.

Sebelumnya, Rusia pada Kamis mengatakan bahwa gempuran artileri mereka menghantam sejumlah posisi dan benteng Ukraina tadi malam sehingga menewaskan 600 lebih petempurUkraina.

"Pasukan bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan. "Lebih dari 600 nasionalis dan 61 unit senjata serta peralatan militer hancur."

Kemenhan Rusia juga mengatakan bahwa rudal Rusia merusak peralatan penerbangan di lapangan terbang Kanatovo di wilayah Kirovohrad tengah, Ukraina dan gudang amunisi besar di Kota Mykolaiv.

Rusia menerjunkan ratusan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari, yang disebutnya sebagai operasi khusus untuk melemahkan kemampuan militer negara tetangganya itu sekaligus melenyapkan orang-orang yang dianggapnya nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina meningkatkan perlawanan dan Barat telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia agar mereka menarik pasukannya dari Ukraina.

Topik Menarik