Meriam Raksasa yang Digunakan saat Perang Dunia II
JAKARTA, iNews.id - Meriam raksasa yang digunakan pada perang dunia II menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Kita bisa lebih mengenal senjata yang digunakan pada pertarungan temp dulu.
Senjata menjadi alat pertahanan utama dalam melindungi keutuhan dan kesejahteraan negara. Mulai dari submachine gun, hingga meriam dikerahkan dalam aksi saling serang dengan musuh yang ingin merebut wilayah jajahannya.
Lalu apa saja meriam raksasa yang digunakan pada Perang Dunia II? Berikut ulasannya:
Dikutip dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) meriam merupakan senjata berat yang larasnya besar dan panjang, pelurunya besar, sering diberi roda untuk memudahkan pengangkutannya. Meriam berbentuk seperti tabung berisi bubuk mesiu yang akan mendorong dalam pelepasan peluru.
Senjata ini digunakan pada masa penjajahan, sehingga pada masa milenial, kita hanya dapat menjumpai benda tersebut saat mengunjungi museum, mencari di Google dan menonton dalam kanal YouTube.
Meriam raksasa bersifat menghancurkan secara cepat sebuah rumah, gedung, tank, bahkan markas persembunyian musuh. Senjata ini sangat efektif digunakan ketika berlomba - lomba mendapatkan daerah kekuasaan. Semakin besar ukuran maka akan makin mampu menghancurkan lebih banyak sasaran.
Adapun empat meriam raksasa yang digunakan pada perang dunia II:
1. Schwerer Gustav dan Dora
Senjata ini merupakan meriam buatan Jerman yang memiliki nama lain Heavy Gustav. Schwerer Gustav dirancang dengan kaliber berukuran 88 mm lengan laras panjang mencapai 32 meter. Meriam ini dibuat dengan alat penggerak seperti rel kereta sehingga memudahkan akses jalan.
Gustav juga digadang-gadang sebagai meriam dengan kekuatan yang berbahaya dengan jarak tempuh letusan mencapai 37 km dengan sudut elevasi mencapai 48 derajat. Berat proyektil 7 ton dan meriam memiliki bobot hampir 1.350 ton.
Dora merupakan meriam kedua setelah Gustav yang diciptakan oleh Nazi. Meriam ini memiliki kekuatan hampir setara dengan pendahulunya. Kecepatan amunisi mencapai 820 meter per detik dan dapat menciptakan kawah selebar sembilan meter.
2. Obusier de 520 model 1916
Meriam yang dibuat dengan berbasis rel kereta ini berasal dari Prancis. Senjata ini memiliki berat mencapai 1.600 ton. Sesuai namanya, senjata ini memiliki peluru dengan ukuran 520 milimeter dengan jarak sasaran mencapai 13 kilometer.
3. Karl- Gerat
Artileri yang memiliki ukuran sama dengan peralatan buatan Jerman sebelumnya ini dapat menghancurkan benteng Brest di Litovsk. Dalam pemakaiannya harus memerlukan bongkar pasang alat karena ukuran yang maksimum tersebut.
Senjata ini dikenal juga dengan julukan Thor atau Karl Morser yang dirancang oleh Rheinmetall. Amunisi terberat mencapai lebih dari 2.000 ton dengan ukuran proyektil 60 sentimeter.
4. Meriam AL Type 94
Meriam ini berasal dari Asia tepatnya negara matahari terbit dengan berat peluru mencapai 4,5 ton. Jarak mengenai target sejauh 42 kilometer. Digunakan dalam pertempuran jalur laut, yang dipasangkan dalam kapal perang Yamato dan Musashi.
Karena bobotnya yang berada di luar batas artileri, senjata ini termasuk jarang digunakan. Pada kapal Musashi, senjata ini digunakan dalam pertempuran melawan Amerika serikat pada Oktober 1944 namun gagal.
Kapal Yamato tampak lebih beruntung karena dapat menenggelamkan kapal induk milik negara Paman Sam bernama AS USS Gambier Bay pada peperangan di Teluk Leyte.
Itulah sekelumit, Meriam raksasa yang digunakan pada perang dunia ke II . Sebagai artileri penjaga pertahanan serta kedaulatan negara, merupakan suatu keharusan senjata ini dapat membantu menghancurkan pertahanan musuh.