China Gelar Latihan Perang Terbesar, Puluhan Pesawat dan Kapal Militer Kepung Taiwan
JAKARTA – China meluncurkan latihan tembak langsung selama 10 jam di sekitar Taiwan pada Selasa (30/12/2025), yang merupakan hari kedua dari latihan perang terbesar Beijing di sekitar pulau itu. Latihan ini bertujuan untuk mensimulasikan pemutusan hubungan cepat antara Taiwan dengan dukungan luar negeri jika terjadi konflik.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengatakan latihan akan berlangsung hingga pukul 18.00 di laut dan wilayah udara pada lima lokasi di sekitar pulau itu. PLA menyebut latihan tersebut menunjukkan tekad militer China untuk “memerangi separatisme dan mempromosikan penyatuan tanpa ragu-ragu.”
Administrasi Keamanan Maritim China pada Senin (29/12/2025) menetapkan dua zona tambahan di mana latihan tembak langsung akan dilakukan, menjadikan latihan “Misi Keadilan 2025” sebagai yang terbesar hingga saat ini berdasarkan cakupan total dan berada lebih dekat ke Taiwan dibandingkan latihan sebelumnya.
Latihan perang dimulai 11 hari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket senjata senilai USD 11,1 miliar untuk Taiwan, yang memicu kemarahan Kementerian Pertahanan China serta peringatan bahwa militer akan “mengambil tindakan tegas” sebagai tanggapan.
Latihan tersebut, yang keenam sejak 2022, dimaksudkan untuk melatih pengepungan cepat Taiwan guna menghancurkan persediaan senjatanya dan menghalangi upaya memasok kembali Taiwan dari Jepang atau pangkalan AS terdekat, kata para analis.
“Ini merupakan provokasi terang-terangan terhadap situasi internasional,” kata seorang pejabat keamanan senior Taiwan, yang meminta anonimitas karena sensitivitas masalah tersebut. “Sebagai salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, mereka berupaya membentuk kembali tatanan internasional sesuai dengan agenda mereka sendiri.”
Pejabat tersebut mengatakan Taipei memantau dengan cermat apakah China akan melakukan “provokasi lebih lanjut” dalam latihan pada Selasa, termasuk kemungkinan menerbangkan rudal di atas Taiwan, serupa dengan latihan China pada 2022.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi 89 pesawat militer China dan 28 kapal perang serta kapal penjaga pantai di dekat Taiwan pada Senin, demikian diwartakan BBC.
Militer China mengatakan telah mengerahkan kapal perusak, pesawat pengebom, dan unit lainnya untuk melatih serangan berbasis laut, pertahanan udara, serta operasi anti-kapal selam pada Selasa, guna “menguji kemampuan angkatan laut dan udara untuk berkoordinasi demi penahanan dan pengendalian terpadu.”
Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan menegaskan bahwa hanya rakyatnya yang dapat menentukan masa depan pulau tersebut.










