Waspadai Bahaya Kol Goreng, Ahli Gizi IPB Ungkap Risiko Kanker dan Lemak Berlebih

Waspadai Bahaya Kol Goreng, Ahli Gizi IPB Ungkap Risiko Kanker dan Lemak Berlebih

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 13 Juni 2025 - 05:35
share

Kol goreng yang renyah dan gurih kerap menjadi pelengkap favorit dalam hidangan pecel lele. Namun, siapa sangka di balik kelezatannya, terdapat potensi bahaya yang mengintai kesehatan tubuh?

Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Dr Zuraidah Nasution, mengungkap bahwa menggoreng sayuran, khususnya dengan teknik deep frying, bisa menurunkan kandungan zat gizi mikro seperti vitamin larut air dan menambah asupan lemak yang tidak disadari.

Baca juga: 7 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan, Nomor 5 Bisa Memicu Kanker

“Proses menggoreng menyebabkan air dalam sayur menguap, sehingga digantikan oleh minyak goreng. Akibatnya, asupan lemak dan kalori meningkat,” ujar Zuraidah, melalui siaran pers, Jumat (13/6/2025).

Ia menambahkan bahwa penggorengan bersuhu tinggi juga memicu oksidasi lemak pada minyak, menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.Meski kol goreng terasa nikmat dan menggugah selera, Dr Zuraidah menyarankan masyarakat untuk memilih metode memasak yang lebih sehat, seperti menumis atau mengukus. Teknik ini menjaga kandungan gizi tetap optimal sekaligus menghindari risiko kesehatan.

Baca juga: Awas! Konsumsi Kol Goreng Bisa Picu Kanker, Sebaiknya Direbus

“Sayur yang digoreng memang enak. Namun, akan jauh lebih baik dan menyehatkan bila kita mengolahnya dengan teknik yang mempertahankan nilai gizinya,” pungkasnya.

Dengan mengadopsi metode pengolahan yang tepat, masyarakat tetap dapat menikmati sayuran lezat tanpa kehilangan manfaat gizinya atau menambah risiko penyakit kronis.

Topik Menarik