6 Kesalahan saat Puasa Ramadhan, Nomor 3 Sering Dilakukan

6 Kesalahan saat Puasa Ramadhan, Nomor 3 Sering Dilakukan

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 29 Maret 2024 - 08:15
share

JAKARTA, iNews.id - Kesalahan saat berpuasa Ramadhan penting untuk diketahui sehingga bisa dihindari. Puasa adalah ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Bukan hanya sebagai kewajiban, di dalamnya terkandung banyak hal yang dapat kita pelajari.

Oleh Karena itu, puasa Ramadhan menjadi jembatan untuk mendidik diri (tarbiyah) dari segi akal, jasmani, dan hati.

Orang yang berpuasa harus memahami syarat sah ibadahnya, rukun, serta hal apa saja yang dapat membatalkan. Dengan begitu, puasa yang dijalankan bisamengantarkan diri untuk mencapai takwa dan ahlak mulia.

Seorang Muslim perlu membedakan mana sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan Rasululah SAW (syariat) dan mana yang hanya sekadar tradisi atau anggapan di masyarakat.

Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan Muslim saat berpuasa Ramadhan, seperti dikutip dari Majalah An-Nashihah:

1. Mempercepat Makan Sahur

Salah satu contohnya adalah kebiasaan tidak makan sahur atau mempercepat makan sahur. Tak jarang, karena masih ada waktu kosong menuju azan Subuh akhirnya kita tertidur.

Padahal sesuai sunah, Rasulullah sangat menganjurkan dan mengabarkan bahwa terdapat keberkahan pada waktu sahur. Selain itu, beliau SAW juga membiasakan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga mendekati azan Subuh.

Hal ini terdapat dalam hadits Zaid bin Tsabit RA yang artinya: Kami bersahur bersama Rasulullah SAW kemudian kami berdiri untuk shalat. Saya berkata (Anas bin Malik yang meriwayatkan dari Zaid): 'Berapa jarak antara keduanya (antara sahur dan azan)? Dia menjawab: Lima puluh ayat'."

2. Menjadikan Tanda Imsak sebagai Batas Waktu Sahur

Riuhnya suara bedug, toa atau sirine yang digunakan untuk menandakan waktu imsak hanya dapat kita dengar di bulan Ramadhan. Tradisi ini seringkali dijadikan patokan berakhirnya waktu sahur.

Sedangkan melihat pada hadits di atas, kita mengetahui bahwa Rasulullah mencontohkan untuk mengakhirkan waktu sahur mendekati azan.

Sesungguhnya Bilal azan pada malam hari, maka makan dan minumlah sampai kalian mendengar seruan azan Ibnu Ummi Maktum. (HR Bukhari dan Muslim)

Karenanya, tradisi tersebut selayaknya hanya kita jadikan sebagai pengingat (alarm) persiapan waktu menuju azan Subuh.

3. Melafazkan Niat Puasa saat Makan Sahur

Kesalahan lain dalam berpuasa Ramadhan yang satu ini termasuk sering dilakukan, yakni melafazkan niat puasa ketika makan sahur. Padahal sunnahnya, seperti disampaikan oleh Rasulullah, lafaz niat puasa Ramadhan diucapkan sejak malam hari setelah matahari terbenam.

Barang siapa yang tidak berniat di dalam hari maka baginya tidak ada nilai ibadah puasa. (Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Maka, orang yang berpuasa harus mengucapkan niat dan inilah yang membedakan puasa Ramadhan dengan puasa lainnya.

4. Tidak Boleh Berkumur dan Hirup Air saat Wudhu

Sering terjadi saat seseorang berpuasa, meninggalkan berkumur dan menghirup air ketika wudhu dikarenakan khawatir menelannya. Namun, sesuai syariat hal ini diperbolehkan tanpa membedakan keadaan sedang berpuasa atau tidak dengan cara sewajarnya.

5. Tidak Boleh Mencicipi Masakan

Makan dan minum tentu saja membatalkan puasa, namun sekadar mencicipi, yakni meletakkan masakan di lidah untuk mengetahui rasa, masakan masih dibolehkan. Abdullah bin Abbas RA mengatakan, "Tidak apa-apa bagi orang yang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu yang dia ingin beli sepanjang tidak masuk ke tenggorokannya."

6. Tidak Boleh Bersiwak

Sebagian dari kita memilih meninggalkan bersiwak saat berpuasa, tetapi tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah bersiwak atau menyikat gigi diperbolehkan?

Aktivitas itu boleh dilakukan selama tidak menelan sampai kerongkongan dan menggunakan pasta gigi. Jika kita lihat hadits Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, Andaikata tidak akan memberatkan ummatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak shalat. (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal tersebut sehingga tidak ada keraguan dalam melaksanakan ibadah berpuasa. Semoga dapat menjadi bekal untuk kita semua.

Ustaz Ahmad Fauzi, Dai Dompet Dhuafa

Topik Menarik