4 Masalah Kesehatan Jika Tidur Setelah Sahur, Bisa Picu Penyakit GERD
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Selama bulan suci Ramadhan, ada beberapa kebiasaan yang mengalami perubahan, salah satunya jam makan dan jam bangun tidur.
Saat sahur umat Islam akan bangun lebih pagi dari biasanya, hal ini yang menyebabkan orang yang telah melakukan sahur memilih untuk tidur kembali sebelum melakukan aktivitas di pagi hingga sore hari.
Namun beberapa ahli kesehatan menilai kebiasaan tersebut tidak baik dan dapat mengundang berbagai macam penyakit, dikutip dari berbagai sumber berikut penyakit yang potensial muncul saat langsung tidur setelah sahur.
1. GERD
Penyakit yang berpotensi muncul saat tidur setelah sahur adalah GERD. Kondisi ini disebabkan terjadinya pelanggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan.
Biasanya gejala ini ditandai dengan panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit termasuk gejala yang menunjukkan refluks.
Jika ingin terhindar dari penyakit ini kamu perlu menunggu 3 jam setelah sahur sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna.
2. Sakit Tenggorokan
Penyakit yang kedua adalah gejala lanjutan dari GERD yaitu sakit tenggorokan. Ketika tubuh berbaring dengan perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya membuat asam lambung mudah naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan.
3. Konstipasi atau Sembelit
Sembelit bisa menjadi penyakit yang potensial muncul jika kamu langsung tidur setelah sahur. Karena pada dasarnya proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih 2-3 jam setelah makan.
Saat kamu tertidur dengan posisi berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung akibatnya bisa memicu penyakit konstipasi atau sembelit.
4. Menaikan Berat Badan
Jika setelah makan sahur memutuskan tidur, maka akan terjadi penumpukan lemak. Terlebih jika menu sahur tersebut mengandung karbohidrat yang tinggi dan lemak. Penumpukan lemak bisa memicu timbulnya diabetes, obesitas, hingga kanker.
