Khutbah Jumat Akhir Syaban tentang Persiapan Menyambut Ramadhan

Khutbah Jumat Akhir Syaban tentang Persiapan Menyambut Ramadhan

Gaya Hidup | inews | Kamis, 29 Februari 2024 - 18:54
share

JAKARTA, iNews.id - Teks khutbah Jumat akhir Syaban tentang persiapan menyambut Ramadhan berikut ini bisa menjadi referensi bagi khatib dalam shalat Jumat.

Bulan Syaban kini sudah memasuki fase akhir, artinya tidak lama lagi umat Islam akan kedatangan bulan yang sangat istimewa yakni Ramadhan.

Di pengujung akhir Bulan Syaban, Muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai persiapan menyambut Bulan Ramadhan, terutama mental dan fisik agar bisa menjalankan ibadah puasa, qiyamul lail, tadarus Alquran selama sebulan penuh dengan penuh keikhlasan dan keimanan.

Nah, berikut teks khutbah Jumat akhir Syaban tentang menyambut Bulan Suci Ramadhan dilansir dari laman kemenag jabar.

Khutbah Jumat Akhir Bulan Syaban tentang Persiapan Menyambut Ramadhan

Khutbah Pertama






Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Setelah bertahmid memuji Allah sebagai wujud syukur kita kepada Allah atas segala nikmat-Nya yang diberikan kepada kita. Setelah salawat dan salam kita haturkan kepada Allah teruntuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan umatnya,

Izinkanlah khatib menyampaikan wasiat takwa, terkhusus untuk pribadi khatib sendiri dan umumnya untuk jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Tanpa terasa, Bulan Syaban sudah memasuki fase terakhir. Itu artinya tinggal beberapa hari lagi akan kedatangan tamu agung, tamu istimewa yang dinanti-nantikan kedatangannya oleh setiap orang yang beriman. Dialah bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah.

Maka, marilah kita perbanyak doa kepada Allah Subhanahu Wa Taala, semoga Allah memberkahi kita di bulan Rajab yang telah lalu dan Syaban saat ini, serta diberi kesempatan untuk bisa menemui bulan suci Ramadhan.

Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan. (Lathaif Al-Maarif, hlm. 264)

Lanjutan Khutbah I

Sebagai wujud kesungguhan kita menyambut tamu istimewa ini dan sebagai bukti keseriusan kita dalam memuliakannya, tentunya kita harus mempersiapkan segala sesuatunya, jauh-jauh hari sebelum kedatangannya.

Beberapa hal yang harus kita persiapkan, pertama di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, shalat duha, shalat tahajjud dan witir, serta bersedekah. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqomah, kita perlu banyak berlatih.

Di sinilah bulan Rajab dan Syaban menempati posisi yang sangat urgen sebagai waktu yang tepat untuk berlatih, membiasakan diri beramal sunnah dengan berkelanjutan. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya, sehingga tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan takwa yang sebenarnya.

Seorang ulama yang bernama Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi berkata:

Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Syaban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.

Di antara amalan yang paling urgen untuk kita latih adalah puasa. Karena bulan Ramadhan adalah bulan puasa, maka dengan membiasakan puasa sunnah sejak bulan Rajab atau Syaban, kita akan mampu melaksanakan puasa Ramadhan dengan baik. Sehingga di bulan Ramadhan produktifitas, kinerja, dan ibadah kita akan meningkat.

Yang kedua: kita perlu menyiapkan diri dari sisi keilmuan, yaitu dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak menghasilkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Hal ini disebabkan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. (H.R. Al-Hakim)

Yang ketiga: Ramadhan adalah syahrul quran, bulan diturunkannya Al Quran. Allah taala berfirman:

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).(Q.S. Al-Baqarah: 185)

Agar di bulan Ramadhan kita bisa memaksimalkan interaksi dengan Al-Quran, mari kita tingkatkan kemesraan kita dengan Al-Quran sejak sekarang.

Persiapan menyambut Ramadhan keempat yakni memperbanyak berdoa kepada Allah.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman pada ayat selanjutnya:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Bulan Ramadhan adalah bulan kita bermunajat kepada Allah. Maka marilah kita perbanyak doa kepada Allah, dalam berbagai kesempatan. Sehingga saat Ramadhan tiba, waktu-waktu istimewa yang mustajab, tidak kita lewatkan begitu saja tanpa munajat kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Untuk memohon dan mengadukan segalanya kepada Allah.

Ramadhan merupakan penghulu dari segala bulan. Ramadhan bulan yang penuh keberkahan, rahmat dan ampunan. Ramadan juga satu dari empat bulan yang Allah SWT pilih dari 12 bulan dalam kalender Islam.

Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Di dalamnya terdapat keutamaan- keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hambanya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.

Mufasir Ibnu Katsir menjelaskan, Allah SWT memuji bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Alquran yang agung.

Karena itu, sudah sepantasnya tiap Muslim menyambut gembira dengan datangnya Bulan Ramadhan. Muslim sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik, khidmat yang terbaik dan menyambutnya untuk tamu istimewa tersebut.

Suka cita, gembira, dan bersenang akan masuknya Ramadhan sudah wajar dilakukan karena Allah memang sudah menjadikan bulan ini untuk umat Muhammad SAW. Bulan di mana keutamaan dan kenikmatan seolah tak berujung tanpa batas hanya diberikan Allah untuk umat Nabi Muhammad. Seperti disebutkan dalam hadits berikut:

Muslim juga harus menyambut Ramadhan dengan penuh gembira. Rasulullah SAW pernah bersabda:

:

Artinya: Barang siapa senang dengan masuknya dan datanganya bulan Ramadlan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka. (Durratun Nasihin).

Rasulullah SAW juga pernah berkhutbah ketika menyambut Bulan Ramadhan.

:

Artinya: Diriwayatkan) dari Salman Al-Farisi ra, ia berkata : Rasulullah saw telah menyampaikan khutbah kepada kami : Wahai manusia telah menaungi di atas kalian bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan di mana di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadr), dan di bulan itu Allah jadikan puasa di siang harinya menjadi kewajiban (bagi yang mampu), dan bangun malam/shalat di malam harinya merupakan hal yang disunnahkan. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan ramadhan. Barangsiapa melakukaan satu perbuatan wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadhan. (HR. Ibnu Huzaimah)

Demikianlah persiapan yang seharusnya kita lakukan agar bulan Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dari Ramadhan-ramadhan sebelumnya. Aamiin.

,

Itulah khutbah Jumat akhir Bulan Syaban tentang persiapan menyambut Ramadhan sebagai bahan muhasabah diri menyambut bulan suci.

Wallahu A'lam

Topik Menarik