Bapak Artificial Intelligence Geoffrey Hinton Ungkap Alasan Mundur dari Google, Peringatkan Bahaya Kecerdasan Buatan

Bapak Artificial Intelligence Geoffrey Hinton Ungkap Alasan Mundur dari Google, Peringatkan Bahaya Kecerdasan Buatan

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 7 Mei 2023 - 18:27
share

JAKARTA, celebrities.id Seorang pria yang secara luas dipandang sebagai ayah baptis kecerdasan buatan (AI) memperingatkan tentang bahaya yang berkembang dari perkembangan teknologi itu. Pria tersebut ialah Geoffrey Hinton, yang mengumumkan pengunduran dirinya dari Google. Mengapa dia mengundurkan diri?

Di dalam sebuah pernyataan kepada New York Times, dia mengatakan sekarang menyesali pekerjaannya tersebut. Hinton mengatakan kepada BBC beberapa bahaya AI chatbots.

"Cukup menakutkan," tulisnya seperti dilansir dari Saudi Gazette pada Sabtu (6/5/2023).

"Saat ini, mereka tidak lebih pintar dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir mereka mungkin akan segera," ucapnya.

Hinton diketahui merupakan seorang perintis penelitian tentang pembelajaran mendalam dan jaringan saraf telah membuka jalan bagi sistem AI saat ini seperti ChatGPT. Tetapi psikolog kognitif dan ilmuwan komputer Inggris-Kanada mengatakan kepada BBC bahwa chatbot dapat segera menyalip tingkat informasi yang dimiliki otak manusia.

"Saat ini, apa yang kami lihat adalah hal-hal seperti GPT-4 mengalahkan seseorang dalam jumlah pengetahuan umum yang dimilikinya dan jauh melampaui mereka. Dalam hal penalaran, itu tidak sebaik itu, tetapi sudah berhasil, penalaran sederhana, ucapnya.

"Dan mengingat tingkat kemajuannya, kami berharap segalanya menjadi lebih baik dengan cukup cepat. Jadi kami perlu khawatir tentang itu," katanya kembali.

Dalam artikel New York Times, Hinton menyebut bahwa aktor jahat yang akan mencoba menggunakan kecerdasan buatan untuk hal-hal buruk. Ketika ditanya oleh BBC untuk menguraikan penjelasannya tersebut, Hinton menjawab sederhana.

"Ini hanya semacam skenario terburuk, semacam skenario mimpi buruk," ujarnya.

Sang ilmuwan juga memperingatkan bahwa hal tersebut pada akhirnya mungkin akan menciptakan semacam sub-tujuan. "Saya sampai pada kesimpulan bahwa jenis kecerdasan yang kita kembangkan sangat berbeda dari kecerdasan yang kita miliki," tuturnya.

"Kita adalah sistem biologis dan ini adalah sistem digital. Dan perbedaan besarnya adalah dengan sistem digital, Anda memiliki banyak salinan dari set bobot yang sama, model dunia yang sama, ucapnya.

"Dan semua salinan ini dapat belajar secara terpisah tetapi membagikan pengetahuan mereka secara instan. Jadi seolah-olah Anda memiliki 10.000 orang dan setiap kali satu orang mempelajari sesuatu, semua orang secara otomatis mengetahuinya. Dan begitulah chatbots ini dapat mengetahui lebih banyak daripada satu orang," tuturnya.

Hinton juga mengatakan ada beberapa alasan lain untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut. Dia menekankan bahwa ia tidak ingin mengkritik Google dan bahwa raksasa teknologi itu sangat bertanggung jawab.

Di sisi lain, dalam sebuah pernyataan kepada BBC, kepala ilmuwan Google Jeff Dean mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada pendekatan AI yang bertanggung jawab. "Kami terus belajar untuk memahami risiko yang muncul sambil juga berinovasi dengan berani," ucap Jeff.

Topik Menarik