37 Urutan Surat Pendek Juz Amma yang Mudah Dihafal

37 Urutan Surat Pendek Juz Amma yang Mudah Dihafal

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 9 Desember 2022 - 18:36
share

JAKARTA, celebrities.id - Urutan surat pendek Juz Amma dapat menambah referensi kamu dalam mendalami ilmu agama Islam lebih dalam lagi. Membaca Juz 30 ini dalam Alquran diyakini akan mendapatkan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Hal ini tertuang sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Isra:19).

Selain itu, manfaat membaca suratan pendek Juz Amma juga akan memperoleh ketenangan, akan diingat dan dijaga Allah serta malaikat, juga akan memperoleh kebaikan serta terhindar dari kejahatan.

Dilansir dari berbagai sumber, Celebrities.id, Jumat (2/12/2022) telah merangkum urutan surat pendek Juz Amma, sebagai berikut.

Urutan Surat Pendek Juz Amma

1. An-Naba

Latin:
amma yatas`aln anin-naba`il-am alla hum fhi mukhtalifn kall sayalamn umma kall sayalamn a lam najalil-ara mihd wal-jibla autd wa khalaqnkum azwj wa jaaln naumakum subt wa jaalnal-laila libs wa jaalnan-nahra masy wa banain fauqakum saban syidd wa jaaln sirjaw wahhj wa anzaln minal-muirti m`an ajjj linukhrija bih abbaw wa nabt wa janntin alff inna yaumal-fali kna mqt yauma yunfakhu fi-ri fa ta`tna afwj wa futiatis-sam`u fa knat abwb wa suyyiratil-jiblu fa knat sarb inna jahannama knat mird li-gna ma`b lbina fh aqb l yaqna fh bardaw wa l syarb ill ammaw wa gassq jaz`aw wifq innahum kn l yarjna isb wa kaab bi`ytin kib wa kulla syai`in aainhu kitb fa q fa lan nazdakum ill ab inna lil-muttaqna mafz ad`iqa wa anb wa kawiba wa ka`san dihq l yasmana fh lagwaw wa l kib jaz`am mir rabbika a`an isb rabbis-samwti wal-ari wa m bainahumar-ramni l yamlikna min-hu khib yauma yaqmur-ru wal-mal`ikatu affal l yatakallamna ill man aina lahur-ramnu wa qla awb likal-yaumul-aqq, fa man sy`attakhaa il rabbih ma`b inn anarnkum abang qarbay yauma yanurul-mar`u m qaddamat yadhu wa yaqlul-kfiru y laitan kuntu turb.

Artinya:
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentang ini. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?, dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,. selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah. (QS An-Nabaa: 1-40).


2. An-Naziat

Latin:
wan-nziti garq wan-nsyiti nasy was-sbiti sab- fas-sbiqti sabq fal-mudabbirti amr yauma tarjufur-rjifah tatbauhar-rdifah qulbuy yauma`iiw wjifah abruh khsyiah yaqlna a inn lamarddna fil-firah a i kunn iman nakhirah ql tilka iang karratun khsirah fa innam hiya zajratuw widah fa i hum bis-shirah hal atka adu ms i ndhu rabbuh bil-wdil-muqaddasi uw i-hab il firauna innah ag fa qul hal laka il an tazakk wa ahdiyaka il rabbika fa takhsy fa arhul-yatal-kubr fa kaaba wa umma adbara yas fa asyara fa nd fa qla ana rabbukumul-al fa akhaahullhu naklal-khirati wal-l inna f lika laibratal limay yakhsy a antum asyaddu khalqan amis-sam`, banh rafaa samkah fa sawwh wa agasya lailah wa akhraja uh wal-ara bada lika dah akhraja min-h m`ah wa marh wal-jibla arsh matal lakum wa li`anmikum fa i j`ati-mmatul-kubr yauma yataakkarul-insnu m sa wa burrizatil-jamu limay yar fa amm man ag wa aral-aytad-dun-y fa innal-jama hiyal-ma`w wa amm man khfa maqma rabbih wa nahan-nafsa anil-haw fa innal-jannata hiyal-ma`w yas`alnaka anis-sati ayyna mursh fma anta min ikrh il rabbika muntahh innam anta muniru may yakhsyh ka`annahum yauma yaraunah lam yalba ill asyiyyatan au uh

Artinya:
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia). (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut, Pandangannya tunduk. (Orang-orang kafir) berkata: Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? Mereka berkata: Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; Pergilah kamu kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, dan katakanlah (kepada Firaun): Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya? Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.. Tetapi Firaun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: Akulah tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.. Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (QS An-Naziat: 1-46)

3. Abasa

Latin:
abasa wa tawall an j`ahul-am wa m yudrka laallah yazzakk au yaakkaru fa tanfaahu-ikr amm manistagn fa anta lah taadd wa m alaika all yazzakk wa amm man j`aka wa huwa yakhsy fa anta an-hu talahh kall innah takirah fa man sy`a akarah f uufim mukarramah marfatim muahharah bi`aid safarah kirmim bararah qutilal-insnu m akfarah min ayyi syai`in khalaqah min nufah, khalaqah fa qaddarah ummas-sabla yassarah umma amtah fa aqbarah umma i sy`a ansyarah kall lamm yaqi m amarah falyanuril-insnu il amih ann ababnal-m`a abb umma syaqaqnal-ara syaqq fa ambatn fh abb wa inabaw wa qab wa zaitnaw wa nakhl wa ad`iqa gulb wa fkihataw wa abb matal lakum wa li`anmikum fa i j`ati-khkhah yauma yafirrul-mar`u min akhh wa ummih wa abh wa ibatih wa banh likullimri`im min-hum yauma`iin sya`nuy yugnh wujhuy yauma`iim musfirah ikatum mustabsyirah wa wujhuy yauma`iin alaih gabarah tarhaquh ul`ika humul-kafaratul-fajarah

Artinya:
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,. yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, . kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, dan bergembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka. (QS Abasa: 1-42)

4. At-Takwir

Latin:
iasy-syamsu kuwwirat wa ian-nujmungkadarat wa ial-jiblu suyyirat wa ial-isyru uilat wa ial-wusyu usyirat wa ial-biru sujjirat wa ian-nufsu zuwwijat wa ial-mau`datu su`ilat bi`ayyi ambing qutilat wa ia-uufu nusyirat wa ias-sam`u kusyiat wa ial-jamu suirat wa ial-jannatu uzlifat alimat nafsum m aarat fa l uqsimu bil-khunnas al-jawril-kunnas wal-laili i asas wa-ub-i i tanaffas innah laqaulu rasling karm quwwatin inda il-arsyi makn muin amma amn wa m ibukum bimajnn wa laqad ra`hu bil-ufuqil-mubn wa m huwa alal-gaibi biann wa m huwa biqauli syainir rajm fa aina ta-habn in huwa ill ikrul lil-lamn liman sy`a mingkum ay yastaqm wa m tasy`na ill ay yasy`allhu rabbul-lamn

Artinya:
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh) dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh,. dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, ke manakah kamu akan pergi? Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS At-Takwir: 1-29)

5. An-Infitar

Latin:
ias-sam`unfaarat wa ial-kawkibuntaarat wa ial-biru fujjirat wa ial-qubru buirat alimat nafsum m qaddamat wa akhkharat y ayyuhal-insnu m garraka birabbikal-karm alla khalaqaka fa sawwka fa adalak f ayyi ratim m sy`a rakkabak kall bal tukaibna bid-dn wa inna alaikum lafin kirmang ktibn yalamna m tafaln innal-abrra laf nam wa innal-fujjra laf jam yalaunah yaumad-dn wa m hum an-h big`ibn wa m adrka m yaumud-dn umma m adrka m yaumud-dn yauma l tamliku nafsul linafsin syai`, wal-amru yauma`iil lillh

Artinya:
Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (QS Al-Infithar: 1-19)

6. Al-Mutaffifin

Latin:
wailul lil-muaffifn allana iaktl alan-nsi yastaufn wa i klhum aw wazanhum yukhsirn al yaunnu ul`ika annahum mabn liyaumin am yauma yaqmun-nsu lirabbil-lamn kall inna kitbal-fujjri laf sijjn wa m adrka m sijjn kitbum marqm yauma`iil lil-mukaibn allana yukaibna biyaumid-dn wa m yukaibu bih ill kullu mutadin am i tutl alaihi ytun qla asrul-awwaln kall bal rna al qulbihim m kn yaksibn kall innahum ar rabbihim yauma`iil lamajbn umma innahum lalul-jam umma yuqlu halla kuntum bih tukaibn kall inna kitbal-abrri laf illiyyn wa m adrka m illiyyn kitbum marqm yasy-haduhul-muqarrabn innal-abrra laf nam alal-ar`iki yanurn tarifu f wujhihim naratan nam yusqauna mir raqim makhtm khitmuh misk, wa f lika falyatanfasil-mutanfisn wa mizjuh min tasnm ainay yasyrabu bihal-muqarrabninnallana ajram kn minallana man ya-akn wa i marr bihim yatagmazn wa iangqalab il ahlihimungqalab fakihn wa i ra`auhum ql inna h`ul`i lalln wa m ursil alaihim fin fal-yaumallana man minal-kuffri ya-akn alal-ar`iki yanurn hal uwwibal-kuffru m kn yafaln

Artinya:
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,. pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan. Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam Illiyyin. Tahukah kamu apakah Illiyyin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis,. yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS Al-Muthafifin:1-36)

7. Al-Insyiqaq

Latin:
ias-sam`unsyaqqat wa ainat lirabbih wa uqqat wa ial-aru muddat wa alqat m fh wa takhallat wa ainat lirabbih wa uqqat y ayyuhal-insnu innaka kdiun il rabbika kad-an fa mulqh fa amm man tiya kitbah biyamnih fa saufa yusabu isbay yasr wa yangqalibu il ahlih masrr wa amm man tiya kitbah war`a ahrih fa saufa yad ubr wa yal sar innah kna f ahlih masrr innah anna al lay yar bal inna rabbah kna bih bar fa l uqsimu bisy-syafaq wal-laili wa m wasaq wal-qamari iattasaq latarkabunna abaqan an abaq fa m lahum l yu`minn wa i quri`a alaihimul-qur`nu l yasjudn balillana kafar yukaibn wallhu alamu bim yn fa basysyir-hum biabin alm illallana man wa amilu-liti lahum ajrun gairu mamnn

Artinya:
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: Celakalah aku. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama,. sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan), Mengapa mereka tidak mau beriman? dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).. Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).. Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (QS Al-Insyiqaq: 1-25)

8. Al-Buruj

Latin:
was-sam`i til-burj wal-yaumil-maud wa syhidiw wa masy-hd qutila a-bul-ukhdd an-nri til-waqd i hum alaih qud wa hum al m yafalna bil-mu`minna syuhd wa m naqam min-hum ill ay yu`min billhil-azzil-amd alla lah mulkus-samwti wal-ar, wallhu al kulli syai`in syahd innallana fatanul-mu`minna wal-mu`minti umma lam yatb fa lahum abu jahannama wa lahum abul-arq innallana man wa amilu-liti lahum janntun tajr min tatihal-an-hr, likal-fauzul-kabr inna basya rabbika lasyadd innah huwa yubdi`u wa yud wa huwal-gafrul-wadd ul-arsyil-majd falul lim yurd hal atka adul-jund firauna wa amd balillana kafar f takb wallhu miw war`ihim mu bal huwa qur`num majd f lauim maf

Artinya:
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya,. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya Dialah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai Arsy, lagi Maha Mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (yaitu kaum) Firaun dan (kaum) Tsamud? Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (QS Al-Buruj:1-22)

9. Ath-Thariq

Latin:
was-sam`i wa-riq wa m adrka ma-riq an-najmu-qib ing kullu nafsil lamm alaih fi falyanuril-insnu mimma khuliq khuliqa mim m`in dfiq yakhruju mim baini-ulbi wat-tar`ib innah al rajih laqdir yauma tublas-sar`ir fa m lah ming quwwatiw wa l nir was-sam`i tir-raj wal-ari ti-ad innah laqaulun fal wa m huwa bil-hazl innahum yakdna kaid wa akdu kaid fa mahhilil-kfirna am-hil-hum ruwaid

Artinya:
Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?. (yaitu) bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati). Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong. Demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu. (QS Ath Thariq: 1-17)

10. Al-Ala

Latin:
sabbiisma rabbikal-al alla khalaqa fa saww walla qaddara fa had walla akhrajal-mar fa jaalah gu`an aw sanuqri`uka fa l tans ill m sy`allh, innah yalamul-jahra wa m yakhf wa nuyassiruka lil-yusr fa akkir in nafaati-ikr sayaakkaru may yakhsy wa yatajannabuhal-asyq alla yalan-nral-kubr umma l yamtu fh wa l yay qad aflaa man tazakk wa akarasma rabbih fa all bal tu`irnal-aytad-dun-y wal-khiratu khairuw wa abq inna h lafi-uufil-l uufi ibrhma wa ms

Artinya:
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS Al-Aala: 1-19)

11. Al-Ghasiyah

Latin:
hal atka adul-gsyiyah wujhuy yauma`iin khsyi\'ah nibah nran miyah tusq min \'ainin niyah lahum a\'mun ill min ar\' yusminu wa l yugn min j\' wujhuy yauma`iin n\'imah riyah f jannatin \'liyah l tasma\'u fh lgiyah h \'ainun jriyah fh sururum marf\'ah wa akwbum mau\'ah namriqu maffah wa zarbiyyu mabah a fa l yanurna ilal-ibili kaifa khuliqat wa ilas-sam`i kaifa rufi\'at wa ilal-jibli kaifa wa ilal-ari kaifa suiat fa akkir, innam anta muakkir lasta \'alaihim bimuaiir man tawall wa kafar yu\'aibuhullhul-\'abal-akbarmaka inna ilain iybahum inna \'alain isbahum

Artinya:
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat)? Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina, (karena) bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi,di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Disana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar. tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? langit, bagaimana ditinggikan? gunung-gunung bagaimana ditegakkan? bumi bagaimana dihamparkan? berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,, kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. kepada Kamilah mereka kembali, sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka. (QS AL-Gasyiyah: 1-26)

12. Al-Fajr

Latin:
wal fajr walayaalin asyr wasy syafi wal watr wal laili idzaa yasr hal fii dzaalika qosamul lidzii hijr alam taro kaifa faala robbuka biaad iroma dzaatil imaad allatii lam yukhlaq mitsluhaa fil bilaad watsamuudal ladziina jaabus shokhro bil waad wa firauna dzil autaad alladziina thoghau fil bilaad fa-aktsaruu fiihal fasaad fashobba alaihim robbuka sautho adzaab inna robbaka labil mirshood fa-ammal ingsaanu idzaa mabtalaahu robbuhuu fa-akromahuu wanaamahuu fayakuulu robbii akroman wa-ammaa idzaa mabtalaahu faqodaro alaihi rizqohuu fayaquulu robbii ahaanan kallaa bal laa tukrimuunal yatiim wala tahaadhdhuuna ala thoaamil miskiin watakuluunat turootsa aklal lammaa watuhibbuunal maala hubbang jammaa kallaa idzaa dukkatil ardhu dakkang dakkaa wajaa-a robbuka wal malaku shoffang shoffaa wajii-a yauma-idzim bijahannama yauma-idziy yatadzakkarul ingsaanu wa annaa lahudz dzikroo yaquulu yaalaitanii qoddamtu lihayaatii fayauma-idzil laa yuadzdzibu adzaabahuu ahad walaa yuutsiqu wa tsaaqohuu ahad yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah irjiii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah fadhulii fii ibaadii wadhulii jannatii

Artinya:
Demi fajar demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil, demi malam apabila berlalu. Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?
alam taro kaifa faala robbuka biaad Tidakkah engkau (Muhammad) memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) Ad?, (yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan terhadap (kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah dan (terhadap) Firaun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), yang berbuat sewenang-sewenang dalam negeri, lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, Tuhanku telah memuliakanku. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, Tuhanku telah menghinaku. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram), dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan), dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Dia berkata, Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini. Maka pada hari itu tidak ada seorangpun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil), dan tidak ada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Surga-Ku. (QS Al-Fajr 1-30)

13. Al-Balad

Latin:
laa uqsimu bihaadzal balad wa anta hillum bihaazdal balad wawaalidiw wamaa walad laqod kholaqnal ingsaana fii kabad ayahsabu allay yaqdiro alaihi ahad yaquulu ahlaktu maalall lubadaa ayahsabu allam yarohuu ahad alam najal lahuu ainaiin walisaanaw wasyafataiin wahadainaahun najdaiin falaq tahamal aqobah wamaa adrooka mal aqobah fakku roqobah aw ithaamung fii yauming dzii masghobah yatiimang dzaa maqrobah aw miskiinang dzaa matrobah tsumma kaana minal ladziina aamanuu watawaashoubis shobri watawaashoubil marhamah ulaa-ika ash-haabul maimanah walladziina kafaruu bi-aayaatinaa hum ash-haabul masy-amah alaihim naarum mushodah

Artinya:
Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah), dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini, an demi (pertalian) bapak dan anaknya. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya? Dia mengatakan, Aku telah menghabiskan harta yang banyak. Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya? Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata dan lidah dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan), Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makanan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (QS Al-Balad 1-20)

14. Asy Syarh

. . . . . .

Latin:
a lam nasyra laka adrak. wa waa\'n \'angka wizrak. alla angqaa ahrak. wa rafa\'n laka ikrak. fa inna ma\'al-\'usri yusr. inna ma\'al-\'usri yusr. fa i faragta fanab. wa il rabbika fargab.

Artinya:
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS Asy Syarh: 1-8)

15. Al-Lail

Latin:
wallaili idzaa yaghsyaa wannahaari idza tajallaa wamaa kholaqodzdzakaro wal unstaa inna sayakum lasyattaa fa-ammaa man athoo wattaqoo washoddaqo bil husnaa fasanuyassiruhuu lilyusroo wa-ammaa mam bakhila wastaghnaa wakadzdzaba bil husna fasanuyassiruhuu lil usroo wamaa yughnii anhumaa luhuu idzaa taroddaa inna alainaa lalhudaa wa-inna lanaa lal-aakhirota wal uulaa fa-angdzartukum naarong taladhdhoo laa yashlaahaa illaal asyqoo alladzii kadzdzaba watawallaa wasayujannabuhal atqoo alladzii yutii maalahu yatazakkaa wamaa li-ahadin indahuu min nimatin tujzaa illab tighoo-a wajhi robbihil alaa walasaufa yardhoo

Artinya:
Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang, demi penciptaan laki-laki dan perempuan; sungguh, usahamu memang beraneka macam; Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan). Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah) serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan). Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk, dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu. Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), dan tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna). (QS Al-Lail: 1-21)

16. Ad Dhuha

. . . . . . . . . . .

Latin:
wa-u. wal-laili i saj. m wadda\'aka rabbuka wa m qal. wa lal-khiratu khairul laka minal-l. wa lasaufa yu\'ka rabbuka fa tar. a lam yajidka yatman fa w. wa wajadaka llan fa had. wa wajadaka \'`ilan fa agn. fa ammal-yatma fa l taq-har. wa ammas-s`ila fa l tan-har. wa amm bini\'mati rabbika fa addi.

Artinya:
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu), dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur). (QS Ad Dhuha: 1-11)

17. Al-Insyirah

Latin:
alam nasyroh laka shodrok wawadhonaa anka wizrok alladzii ankqodho dhohrok warofanaa laka dzikrok fa-inna maal usri yusroo inna maal usri yusroo fa-idzaa faroghta fangsob wa-ilaa robbika farghob

Artinya:
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?, an Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan nama(mu) bagimu. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS Al-Insyirah: 1-8)

18. At-Tin

. . . . . .

Latin:
wat-tni waz-zaitn. wa ri snn. wa hal-baladil-amn. laqad khalaqnal-insna f asani taqwm. umma radadnhu asfala sfiln. illallana man wa \'amilu-liti fa lahum ajrun gairu mamnn. fa m yukaibuka ba\'du bid-dn. a laisallhu bi`akamil-kimn.

Artinya:
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Mekah) yang aman ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS At-Tin: 1-8)

19. Al-alaq

Latin:
iqro bismirobbikalladzii kholaq kholaqol insaana min alaq iqro warobbukal akrom alladzii allama bil qolam allamal insaana maa lam yalam kallaa innal insaana layath-ghoo arro-aahus taghnaa inna ilaa robbikar rujaa aro-aital ladzii yanhaa abdan idzaa shollaa aro-aita ingkaana alal hudaa au amaro bit taqwaa aro-aita ing kadzdzaba watawallaa alam yalam bi annallooha yaroo kallaa la-il lam yantahii lanasfaam bin naashiyah naashiyating kaadzibatin khooti-ah falyadu naadiyah sanaduz zabaaniyah kallaa laa tuthihu wasjud waqtarib

Artinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat, Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran (petunnjuk). atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)? Sekali-kali tidak! Sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka). (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka biaarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa), sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah). (QS Al-Alaq: 1-18)

20. Al Qadr

. . . .

Latin:
inn anzalnhu f lailatil-qadr. wa m adrka m lailatul-qadr. lailatul-qadri khairum min alfi syahr. tanazzalul-mal`ikatu war-ru fh bi`ini rabbihim, ming kulli amr. salmun hiya att mala\'il-fajr.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur\'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (QS Al Qadr: 1-5)

21. Al-Bayyinah

Latin:
lam yakunillana kafar min ahlil-kitbi wal-musyrikna munfakkna att ta`tiyahumul-bayyinah raslum minallhi yatl uufam muahharah fh kutubung qayyimahdi dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar). wa m tafarraqallana tul-kitba ill mim ba\'di m j`at-humul wa m umir ill liya\'budullha mukhlina lahud-dna unaf`a wa yuqmu-alta wa yu`tuz-zakta wa lika dnul innallana kafar min ahlil-kitbi wal-musyrikna f nri jahannama khlidna fh, ul`ika hum syarrul innallana man wa \'amilu-liti ul`ika hum khairul-bariyyah jaz`uhum \'inda rabbihim janntu \'adnin tajr min tatihal-an-hru khlidna fh abad, raiyallhu \'an-hum wa ra \'an-h, lika liman khasyiya rabbah

Artinya:
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga \'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS Al Bayinah: 1-8)

22. Az-Zalzala

. . . . . . .

Latin:
idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa. wa-akhrojatil ardhu atsqoolahaa. waqoolal insaanu maa lahaa. yauma-idzin tuhadditsu akhbaarohaa. bi-anna robbaka auhaa lahaa. yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw amaalahum. amay yamal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. wamay yamal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh.

Artinya:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: Apa yang terjadi dengan bumi ini? pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok(1), untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya, Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Az-Zalzalah: 1-8)

23. Al-Adiyat

Latin:
wal-diyti ab- fal-mriyti qad- fal-mugrti ub- fa aarna bih naq fa wasana bih jam innal-insna lirabbih lakand wa innah al lika lasyahd wa innah liubbil-khairi lasyadd a fa l yalamu i buira m fil-qubr wa huila m fi-udr inna rabbahum bihim yauma`iil lakhabr

Artinya:
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS Al-Adiyat: 1-10)

24. Al-Qariah

. . . . . . . . . .

Latin:
Al qooriah. Mal qooriah. Wa maa adrooka mal qooriah. Yauma yakuunun naasu kal faroosyil mabtsuuts. Wa takuunul jibaalu kal ihnil manfuusy. Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh. Fahuwa fii iisyatir roodliyah. Wa ammaa man khoffat mawaaziinuhu. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adrooka maahiyah. Naarun haamiyah

Artinya:
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al Qariah: 1-11)

25. At-Takatsur

. . . . . . .

Latin:
Alhaakumut takaatsur. Hattaa zurtumul maqoobir. Kallaa saufa talamuun. Tsumma kallaa saufa talamuun. Kallaa lau talamuuna ilmal yaqiin. Latarowunnal jahiim. Tsumma latarowunnahaa ainal yaqiin. Tsumma latus-alunna yauma-idzin anin naiim

Artinya:
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. At Takatsur: 1-8)

26. Al Ashr

. .

Latin:
Wal ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu waamilush shoolihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish shobr

Artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al Ashr: 1-3)

27. Al Humazah

. . . . . . . .

Latin:
Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jamaa maalaaw waaddadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil huthomah. Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah. Allatii taththoliu alal afidah. Innahaa alaihim mushodah. Fii amadim mumaddadah

Artinya:
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (QS. Al Humazah: 1-9)

28. Al Fil

. . . .

Latin:
Alam taro kaifa faala robbuka bi-ashhaabil fiil. Alam yajal kaidahum fii tadlliil. Wa arsala alaihin thoiron abaabiil. Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil. Fajaalahum kaashfim makuul

Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kabah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al Fil: 1-5)

29. Quraisy

. . .

Latin:
Li,iilaafi quroisy. Iilaafihim rihlatasy syitaa,i wash shoif. Fal yabuduu robba haadzal bait. Alladzii athamahum min juuiw wa aamanahum min khouf

Artinya:
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 1-4)

30. Al Maun

. . . , . .

Latin:
Aro,aital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yaduul yatiim. Walaa yahudldlu alaa thoaamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamnauunal maauun

Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al Maun: 1-7)

31. Al-Kautsar

. .

Latin:
Innaa athoinaa kal kautsar. Fasholli lirobbika wanhar. Inna syaani,aka huwal abtar

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. Al Kautsar: 1-3)

32. Al Kafirun

. . . . .

Latin:
Qul yaa ayyuhal kaafiruun, laa abudu maa tabuduun. Walaa antum aabiduuna maa abud. Wa laa ana aabidum maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa abud. Lakum diinukum waliya diin

Artinya:
Katakanlah: Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS. Al Kafirun: 1-6)

33. An Nasr

. .

Latin:
Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa

Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. An Nasr: 1-3)

34. Al Lahab

. . . .
Latin:
Tabbat yadaa abii lahabiw watabb. Maa aghnaa anhu maaluhuu wamaa kasab. Sayashlaa naaron dzaata lahab. Wamroatuhuu hammaalatal hathob. Fii jiidihaa hablum mim masad

Artinya:
Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang dilehernya ada tali dari sabut. (QS. Al Lahab: 1-5)

35. Al Ikhlas

. . .

Latin:
Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad

Artinya:
Katakanlah: Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas: 1-4)

36. Al Falaq

. . . .

Latin:
Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad

Artinya:
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. (QS. Al Falaq: 1-5)

37. Surat An Nas

. . . . .

Latin:
Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas

Artinya:
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (QS. An Nas: 1-6).

Topik Menarik