SKK Migas Yakin Pertamina Bisa Gantikan Shell di Proyek Blok Masela

SKK Migas Yakin Pertamina Bisa Gantikan Shell di Proyek Blok Masela

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 23 Agustus 2022 - 08:37
share

JAKARTA - SKK Migas meyakini PT Pertamina (Persero) dapat masuk ke Blok Masela. Hal tersebut menyusul permintaan Presiden Joko Widodo supaya perusahaan pelat merah dapat turut berkontribusi dalam pengembangan lapangan dan pengelolaan di wilayah yang cukup besar tersebut.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela, perusahaan migas pelat merah ini paling tidak harus menghitung kembali struktur kondisi keuangannya. Sebab saat ini Pertamina juga mempunyai pinjaman yang harus dibayar.

"Mereka (Pertamina) juga punya pinjaman lain dan bond yang terikat dengan debt EBITDA rationya dan kita tunggu Pertamina dalam melaksanakan langkah-langkah itu. Itu terkait juga berapa% pertamina bakal masuk," kata Soetjipto dalam daring Energy Corner, dikutip Selasa (23/8/2022).

Meskipun demikian, Soetjipto tetap optimistis Pertamina mampu untuk menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela. Selain itu, SKK Migas secara bersamaan juga tengah menawarkan Blok Masela ke pihak investor lainnya.

"Kami juga masih menawarkan kepada investor lain mungkin bisa lebih dari dua ya yang bisa kerjakan Masela," kata Soetjipto.

Seperti diketahui, kemampuan Pertamina untuk menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela sempat diragukan. Karena jika Pertamina didorong masuk ke proyek gas raksasa ini, Pertamina harus menggelontorkan dana senilai USD6 miliar atau Rp89,16 triliun (kurs Rp14.864/USD).

Dana tersebut untuk mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 35% Shell di blok jumbo yang saat ini dioperatori oleh perusahaan Jepang Inpex.

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan masuknya Pertamina ke Blok Masela bisa saja terjadi, namun Pertamina setidaknya harus mengucurkan dana sekitar USD6 miliar untuk mengakuisisi PI sebesar 35% Shell. Angka tersebut muncul jika nantinya investasi pengembangan Blok Masela secara keseluruhan memakan biaya USD19 miliar.

"35% dari USD19 miliar bisa dihitung berapa. Kurang lebih membutuhkan USD6 miliar. Sedangkan hari ini untuk Rokan saja Pertamina masih cukup megap-megap dengan working capital dia masih harus melakukan pengeboran dan sebagainya," kata Sugeng.

Topik Menarik