Ukraina Terus Dibombardir Rusia, Malam Menjadi Panjang dan Tidur Semakin Sulit

Ukraina Terus Dibombardir Rusia, Malam Menjadi Panjang dan Tidur Semakin Sulit

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 7 Agustus 2022 - 06:12
share

UKRAINA Perang di Ukraina masih terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir. Khusus di Mykolaiv, Ukraina , malam pertama selalu menjadi hal yang paling sulit. Termasuk untuk memejamkan mata atau tidur di malam hari.

Tidur seolah menjadi hal yang hampir mustahil di kota Ukraina yang telah dibombardir Rusia hampir terus menerus sejak dimulainya perang pada Februari lalu.

Mengapa sulit tidur? Karena pikiran mulai berpacu dengan banyak kekhawatiran. Seperti panik mencoba mencari tahu seberapa dekat ledakan terakhir, apakah itu rudal atau roket, satu kali atau bagian dari rentetan penembakan atau salvo, atau bertanya-tanya berapa lama sebelum jendela bergetar lagi dan suara sirene serangan udara yang memekakkan telinga.

Tak heran, jika malam-malam di sana terasa sangat panjang dan lama. Tim BBC yang meliput ke sana menemukan malam-malam yang panjang yang penuh tantangan setiap harinya. Lalu bagaimana dengan warga lokal di sana? Apakah mereka sulit tidur karena kerap mendengar suara ledakan itu? Apakah mereka bisa memiliki malam tenang lagi? Atau malah mereka sudah terbiasa dengan hal itu?

Salah satu warga yang bekerja sebagai manajer hotel mengaku tidak bisa tidur terlalu banyak dan lama. "Tidur? Tidak banyak," kata manajer hotel, tempat BBC menginap pada suatu pagi minggu lalu. Dia tampak sangat energik pada Maret lalu, berpacu melewati jendela yang ditutup papan untuk menunjukkan kepada para tamu tempat perlindungan bom darurat di ruang bawah tanah.

Tapi sekarang wajahnya menunjukkan kelelahan yang tampaknya melanda sebagian besar wilayah Mykolaiv.

"Saya tidak punya ruang bawah tanah sendiri di rumah. Banjir. Jadi, kami tidak punya tempat untuk bersembunyi. Kami hanya berbaring di sana dalam kegelapan. Tadi malam ledakannya paling dekat - beberapa blok jauhnya," katanya.

Suara-suara yang tadinya biasa, seperti pintu yang dibanting, atau truk yang menggeram, kini terdengar sarat dengan teror. Banyak warga yang secara naluriah, tanpa sadar, dan secara permanen, langsung bereaksi terhadap apa pun yang mungkin terdengar seperti rudal, atau pesawat terbang.

Topik Menarik