FDA Larang Rokok Elektrik Beredar, Apa Alasannya?

FDA Larang Rokok Elektrik Beredar, Apa Alasannya?

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 24 Juni 2022 - 10:57
share

AMERIKA, celebrities.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA melarang rokok elektrik JUUL beredar. Produsen itu diminta menarik semua produknya dari pasar Amerika Serikat.

Menurut Komisaris FDA Robert M. Califf, pihaknya menyadari ini merupakan bagian penting dari menyediakan produk yang baik untuk masyarakat. Sebab, keberadaan rokok elektrik seperti ini meningkatan vaping kaum muda.

"Banyak produsen rokok elektrik yang telah memainkan peran yang tidak proporsional dalam meningkatkan vaping kaum muda," kata Califf dalam pernyataan resminya, disiarkan di laman NPR, Jumat (24/6/2022).

Pihak JUUL dikabarkan langsung memberikan pernyataan sanggahan atas keputusan FDA yang merugikan perusahaan tersebut.

"Kami dengan hormat tidak setuju dengan keputusan dan temuan FDA," kata Joe Murillo, kepala regulator Juul Labs.

Di sisi lain, keputusan FDA melarang adanya rokok elektrik di pasaran disambut baik oleh kelompok advokasi PAVE atau Parents Against Vaping e-cigarettes. Menurut kelompok itu, keputusan FDA menarik JUUL adalah sesuatu yang tepat dilakukan.

"JUUL akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban, karena menciptakan epidemi vaping di kalangan anak muda dan memicu industri baru produk rasa yang sangat adiktif yang merugikan jutaan anak-anak Amerika," ucap Meredith Berkman dan Dorian Fuhrman, pendiri PAVE.

"Ini adalah langkah besar menuju ke arah yang lebih baik," kata mereka.

Sementara itu, keputusan FDA ini dianggap Amanda Wheeler, president of the American Vapor Manufacturers Association, sebagai bentuk mengobarkan api bagi pihaknya. Wheeler bahkan menuduh FDA menyampaikan kampanye menolak produk vaping nikotin yang diandalkan jutaan orang sebagai alternatif rokok.

"Ini adalah tanda tentang ketidakpedulian yang mengejutkan terhadap jutaan orang Amerika dan hak mereka untuk beralih ke vaping," ucap Wheeler.

Sebelumnya, FDA pada Maret lalu melakukan peninjauan mendalam terkait dengan rokok elektrik. Hasilnya menunjukkan bahwa rokok jenis tersebut risikonya lebih tinggi pada kalangan anak muda, sekalipun dianggap peralihan dari rokok konvensional.

Tetapi, para kritikus mengatakan bahwa rokok elektrik tetap menyebabkan adiktif dan memicu masalah kesehatan yang sama dengan rokok konvensional. Bahkan, para kritikus ini menuduh JUUL sebagai produsen rokok elektrik yang secara jelas menyasar anak muda.

Tuduhan tersebut didengar JUUL sebetulnya. Itu kenapa JUUL menghilangkan rasa mangga dan crme. Sekarang, JUUL diketahui hanya menjual rokok elektrik rasa tembakau dan mentol.

"Menurut FDA, hampir 10,7 juta anak muda usia 12-17 tahun menggunakan rokok elektrik atau terbuka untuk mencobanya," tulis laporan NPR.

Topik Menarik