Kisah Pasukan Pangeran Diponegoro Konsumsi Narkoba saat Perang Jawa

Kisah Pasukan Pangeran Diponegoro Konsumsi Narkoba saat Perang Jawa

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 19 Juni 2022 - 06:54
share

MALANG - Morfin atau sejenis candu bagian dari narkotika pernah menjadi satu komoditi yang menggiurkan di masa Pangeran Diponegoro. Bahkan, konon ada laporan pasukan Pangeran Diponegoro mengonsumsi narkotika saat Perang Jawa agar tidak sakit.

Opium atau yang kerap disebut buah candu merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter.

Semasa Pangeran Diponegoro impor candu yang berasal dari opium dengan mudahnya diimpor dari Bennggala. Hal ini seiring pencabutan blokade Inggris atas Jawa pada Agustus - September 1811 dan tekanan ekonomi pada pemerintahan Raffles, untuk menaikkan pendapatan menjadi masalah kuncinya.

Etnis Tionghoa lantas dengan cepat memainkan peran menonjol yang menyedihkan sekali, dengan menjadi pengecer candu sekaligus penjaga gerbang cukai. Bahkan, Peter Carey pada bukunya "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1855" mengisahkan bagaimana candu yang masuk bagian narkotika ini menjadi pendapatan menggiurkan di Yogya.

Hal ini terjadi antara tahun 1814 - 1824, di mana pendapatan dari ladang candu di Yogya naik lima kali lipat. Pada 1820 terdapat 372 tempat terpisah yang mendapat izin sebagai tempat menjual candu secara eceran di wilayah kekuasaan Sultan Yogya. Tempat-tempat itu sebagian besar adalah gerbang - gerbang cukai besar, kecil, dan pasar.

Berdasarkan data dari seorang wanita pejabat Belanda, tingkat konsumsi candu pada akhir abad ke-19 diperkirakan ada yang 16 persen atau lebih dari tiga juta dari 20 juta penduduk Jawa saat itu yang mengonsumsi candu.

Topik Menarik