Studi: 1 dari 4 Anak Berpotensi Alami Long Covid-19
DI tengah Perkembangan virus Covid-19, sejumlah penelitian dikembangkan untuk mengetahui virus SARs-COV-2 lebih lanjut. Hasil rangkum dari 21 penelitian dilakukan di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika Selatan oleh Medical Daily menunjukkan satu dari empat anak dengan gejala Covid-19 mengembangkan long Covid-19.
Hal tersebut dilaporkan oleh para peneliti di medRxiv sebelum peer review pada Minggu lalu. Di antara 80.071 anak-anak dengan Covid-19 dalam penelitian, sebanyak 25% mengembangkan gejala berlangsung setidaknya 4 hingga 12 minggu atau gejala persisten baru muncul dalam 12 minggu.
Dari penelitian tersebut, masalah yang paling sering dialami anak adalah neuropsikiatri atau gejala mood, kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, perubahan kognitif, pusing, masalah keseimbangan, dan kardiorespirasi atau kesulitan bernapas, intoleransi latihan, nyeri dada dan sesak, batuk, irama jantung tidak teratur.
Kemudian, sakit kulit seperti keringat berlebihan, gatal, rambut rontok, terakhir itu gastrointestinal dengan nyeri perut, sembelit, diare, muntah, dan mual.
"Anak-anak dan remaja juga memiliki konsekuensi kesehatan fisik dan mental yang berasal dari Covid-19," ujar rekan penulis studi Sonia Villapol dari Houston Methodist Research Institute di Texas, dikutip Senin (21/3/2022).
Dia menegaskan bahwa perlu dipahami sejak dini bagaimana tanda dan gejala utama Covid-19 pada anak. Untuk mendapatkan perawatan lebih baik dan menurutnya, dibutuhkan tim sebagai pengontrol sehingga dapat menemukan faktor risiko dan pencegahannya.
"Mengidentifikasi tanda dan gejala utama Covid-19 panjang pada anak dapat membantu mendiagnosis, mengembangkan perawatan yang lebih baik, membuat tim multidisiplin untuk manajemen klinis yang optimal, dan menemukan faktor risiko untuk pencegahan." jelasnya.
