Analis Soroti Dua Saham Emas, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

Analis Soroti Dua Saham Emas, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 10 Desember 2025 - 12:34
share

IDXChannel - Keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang semakin dekat membuat pergerakan aset lindung nilai kembali menjadi perhatian pasar, termasuk saham-saham emas yang cenderung stabil dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai sejumlah saham emas masih bergerak positif, terutama dua emiten yang menurutnya menunjukkan pola penguatan yang konsisten.

“Saham-saham emas seperti ARCI dan BRMS memiliki pergerakan yang stabil, terutama ARCI yang terlihat mengalami lonjakan signifikan setelah berhasil bertahan di atas 1.000,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).

Michael menambahkan bahwa proyeksi teknikal keduanya memberi ruang peningkatan lanjutan. “ARCI memiliki target teknikal hingga ke level all-time high (ATH) kembali, yaitu di atas 1500, serta BRMS memiliki potensi untuk ke atas 1.100,” tuturnya.

Harga emas dunia naik pada Selasa (9/12/2025) seiring optimisme pasar menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan pada 

Emas spot menguat 0,41 persen ke USD4.207,91 per troy ons. Sementara, perak spot melonjak 4,3 persen ke USD60,74 per troy ons, menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah.

“Pelaku pasar memperkirakan permintaan industri yang kuat untuk perak dalam beberapa tahun ke depan, itulah sebabnya harganya terus terdorong naik,” ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, seraya menambahkan bahwa momentum beli saat ini sangat kuat.

Asosiasi industri The Silver Institute dalam laporan riset menyebutkan, dikutip Reuters, sektor-sektor seperti energi surya, kendaraan listrik beserta infrastrukturnya, serta pusat data dan kecerdasan buatan (AI) akan mendorong permintaan industri hingga 2030.

Harga perak juga ditopang oleh pasokan yang terus ketat dan penurunan stok global, ekspektasi bahwa The Fed akan melonggarkan suku bunga, serta penambahan perak dalam daftar mineral kritis AS.

“Logam memang cenderung volatil, namun selama defisit pasokan belum terselesaikan, perak hanya punya satu arah, yaitu naik,” kata manajer portofolio senior sekaligus kepala investasi di Sprott Asset Management, Maria Smirnova.

Dari sisi kebijakan AS, pertemuan dua hari The Fed akan berakhir dengan keputusan pada Rabu. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang 87,4 persen untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pekan ini.

“Kenaikan emas saat ini dipicu lonjakan perak dan ekspektasi tinggi terhadap pemangkasan seperempat poin lagi,” ujar ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.

Sementara itu, laporan JOLTS dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan pekerjaan naik menjadi 7,67 juta pada Oktober, melampaui perkiraan 7,15 juta dan menandakan pasar tenaga kerja yang masih kuat.

Emas tak banyak terpengaruh oleh laporan ketenagakerjaan tersebut. Haberkorn menambahkan, “Kita bisa melihat perak diperdagangkan di atas USD70 per troy ons pada paruh pertama 2026, dan emas berada di jalur menuju USD5.000 per troy ons.” (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Topik Menarik