Tenaga Baru buat Astra (ASII), Intip Prospek dan Targetnya

Tenaga Baru buat Astra (ASII), Intip Prospek dan Targetnya

Ekonomi | idxchannel | Jum'at, 5 Desember 2025 - 07:44
share

IDXChannel - PT Astra International Tbk (ASII) dinilai berpeluang menjaga kinerja penjualan kendaraan roda empat pada 2026, menyusul peluncuran Veloz Hybrid dan wacana pemberian insentif otomotif dari pemerintah.

Dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 21-30 November 2025, Toyota memperkenalkan Veloz Hybrid yang telah lama dinantikan konsumen.

Model ini dipasarkan dengan harga Rp299 juta untuk varian terendah hingga akhir Desember 2025. Banderol tersebut dinilai cukup agresif, mengingat Veloz non-hybrid sebelumnya dijual Rp297 juta namun hanya tersedia dengan transmisi manual.

Berdasarkan penelusuran CGS International Sekuritas Indonesia (CGSI) di sejumlah dealer, dikutip dari riset yang terbit pada 25 November 2025, Veloz Hybrid tidak mendapat diskon, sementara Veloz model lama mendapatkan potongan harga sekitar Rp30 juta atau 9-10 persen.

Pengiriman unit diperkirakan dimulai pada Maret 2026. Konsumen sudah dapat melakukan pemesanan awal dengan biaya Rp5 juta.

CGSI memperkirakan kehadiran model baru ini dapat mengangkat volume penjualan Astra pada tahun buku 2026 (FY26F), mengingat Avanza dan Veloz berkontribusi sekitar 12 persen dan 3 persen terhadap total penjualan Astra pada 2024.

Tim CGSI yang menghadiri GJAW pada 24 November mengamati antusiasme pengunjung yang cukup tinggi terhadap sejumlah model kendaraan listrik.

Booth Jaecoo menjadi salah satu yang paling ramai, diikuti BYD dan Toyota. Jaecoo menampilkan SUV listrik Jaecoo J5 yang dijual Rp250 juta-Rp299 juta, menyasar segmen mass market.

Pengiriman untuk varian premium ditargetkan berlangsung pada Februari 2026, sedangkan model standar diperkirakan menyusul pada kuartal II-2026.

CGSI juga mencatat bank-bank kelas menengah masih agresif menawarkan pembiayaan, sementara diskon selama pameran lebih besar dibandingkan penawaran reguler.

Di sisi kebijakan, sejumlah laporan media menyebut Gaikindo dan Kementerian Perindustrian tengah mengusulkan insentif otomotif kepada Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mendorong penjualan mobil yang melemah sepanjang tahun ini.

Insentif tersebut diperkirakan mirip dengan skema masa pandemi Covid-19, yaitu penurunan PPnBM untuk kendaraan LCGC dan mobil yang memenuhi syarat dengan harga Rp200 juta-Rp250 juta, mesin di bawah 1.500 cc, dan kandungan lokal minimum 80 persen.

Menurut CGSI, skema tersebut, jika jadi diterapkan, berpotensi menguntungkan Astra.

CGSI menilai peluncuran Veloz Hybrid dapat membantu Astra menjaga momentum penjualannya di tengah pasar yang lesu. Potensi insentif pemerintah juga menjadi katalis tambahan.

Meski belum memasukkan dampak kebijakan tersebut dalam proyeksinya, CGSI menghitung bahwa setiap kenaikan 1 persen volume penjualan kendaraan roda empat (4W) akan meningkatkan laba bersih Astra sebesar 22 basis poin.

CGSI mempertahankan rekomendasi Add dengan target harga Rp6.825 per saham berbasis SOP, setara P/E 8,2 kali untuk proyeksi tahun buku 2027 (FY27F).

Rekomendasi Add berarti sahamnya diperkirakan dapat memberikan imbal hasil lebih dari 10 persen dalam 12 bulan mendatang.

Pemulihan daya beli yang lebih kuat dari perkiraan menjadi pemicu potensial untuk terjadinya re-rating. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Topik Menarik