Trump Kembali Berkuasa, Fenomena 'Kabur Aja Dulu' Meledak di AS
Fenomena "Kabur Aja Dulu" sedang melanda Amerika Serikat (AS). Data terbaru dari Kantor Dalam Negeri Inggris mengungkapkan, jumlah warga AS yang mengajukan kewarganegaraan Inggris pada kuartal I-2025 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Periode Januari hingga Maret 2025, tercatat sebanyak 1.931 permohonan kewarganegaraan melalui aplikasi dari warga AS naik 12 dibanding kuartal sebelumnya. Angka ini tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2004. Lonjakan ini terjadi bersamaan dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS pada akhir 2024.
Secara keseluruhan, dalam 12 bulan terakhir hingga Maret 2025, sebanyak 6.618 warga AS mengajukan permohonan kewarganegaraan Inggris mencapai rekor sejarah baru dalam setahun. Tidak hanya itu, permohonan izin tinggal permanen juga melonjak.
Pada 2024, lebih dari 5.500 warga AS diberikan status menetap di Inggris, naik 20 dari tahun sebelumnya. Para ahli imigrasi menyebut, ketidakstabilan politik di AS sebagai faktor utama.
Pengacara imigrasi senior di Wilsons Solicitors, London, Muhunthan Paramesvaran, mengatakan Bnyak warga AS yang sudah tinggal di Inggris kini mempertimbangkan kewarganegaraan ganda. "Mereka ingin punya opsi jika situasi di AS tidak kondusif," ungkap dia dikutip dari The Economic Times, Senin (26/5).
Zeena Luchowa, mitra di Laura Devine Immigration, menambahkan, lonjakan ini bukan sekedar keinginan pindah kewarganegaraan, melainkan juga relokasi jangka panjang. "Ini tentang mencari stabilitas," ujar dia.
Lonjakan serupa pernah terjadi pada 2020, saat Trump masih menjabat dan pandemi Covid-19 melanda. Saat itu, lebih dari 5.800 warga AS melepas kewarganegaraan dalam enam bulan—hampir tiga kali lipat dibanding total 2019, menurut Bambridge Accountants.
Kini, dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih, gelombang serupa terulang. Banyak warga AS yang khawatir dengan kebijakan dalam negeri dan polarisasi politik yang semakin tajam. Meski menjadi tujuan utama, Inggris justru sedang memperketat aturan imigrasi.
Perdana Menteri Keir Starmer berencana meningkatkan standar migrasi legal dan memperpanjang waktu tunggu kewarganegaraan. Negara Eropa lain seperti Italia juga memberlakukan aturan lebih ketat, termasuk menghapus jalur kewarganegaraan melalui garis keturunan buyut. Namun, hal ini tidak menyurutkan minat warga AS.










