IHSG dan Rupiah Beda Arah, Emas Lagi-Lagi Cetak Rekor Baru
IDXChannel - Kinerja pasar saham di Asia ditutup beragam sepanjang perdagangan hari ini. Namun, IHSG justru mampu membukukan penguatan 1,43 persen di level 6.538,26.
IHSG menjadi salah satu bursa saham di Asia yang berkinerja terbaik. Penguatan IHSG justru bertolak belakang dengan kinerja mata uang rupiah yang ditutup melemah di level Rp16.850 per dolar AS (USD).
IHSG menguat di tengah minimnya sentimen pasar selama sesi perdagangan. IHSG ditutup di level terkuatnya pada hari ini.
Sementara nilai tukar mata uang Rupiah melemah di level Rp16.850 per USD.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, pelemahan dolar AS sejalan dengan peningkatan imbal hasil US Treasury 10 Tahun, yang bertahan di atas 4,4 persen hingga perdagangan sore hari.
"Selain imbal hasil US Treasury yang alami penurunan, kinerja USD Index yang membaik dari level 98 ke kisaran 98,28, juga turut mendorong penguatan mata uang dolar AS," kata Gunawan.
Meski demikian, kata Gunawan, pada dasarnya USD Index dalam tiga bulan terakhir dalam tren turun. Dolar AS sebenarnya dalam tekanan serius seiring dengan perang dagang yang dikumandangkan Presiden AS Donald Trump belakangan ini.
"Namun nyatanya mata uang rupiah justru sempat ditransaksikan di kisaran Rp17 ribu per USD dalam hampir sebulan terakhir. Menunjukkan bahwa rupiah tidak sepenuhnya diuntungkan dengan memburuknya kinerja USD Index yang seharusnya memicu tekanan pada mata uang dolar AS," kata dia.
Hingga perdagangan akhir pekan nanti, pasar keuangan tidak banyak ditopang oleh rilis agenda ekonomi penting. Namun, pelaku pasar masih dibayangi ketakutan akan kebijakan yang akan diambil China.
"Khususnya setelah mengeluarkan ancaman kepada negara yang melakukan negosiasi tarif dan dinilai merugikan perekonomian mereka," katanya.
Di sisi lain, harga emas terus menunjukkan tren penguatan dan ditransaksikan di kisaran harga USD3.462 per troy ons pada perdagangan hari ini, atau sekitar Rp1,88 juta per gram.
"Harga emas mendapatkan dua topangan penguatan sekaligus. Yakni Rupiah yang melemah serta kenaikan harga emas di pasar global," ujarnya.
(Dhera Arizona)