Microsoft Didenda Rp296 Miliar karena Simpan Data Secara Ilegal

Microsoft Didenda Rp296 Miliar karena Simpan Data Secara Ilegal

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 7 Juni 2023 - 12:03
share

JAKARTA Microsoft akan membayar denda USD20 juta atau setara dengan Rp296 miliar. Microsoft didenda karena mengumpulkan data anak-anak secara ilegal melalui layanan game Xbox .

Perusahaan pun dituding melakukan pelanggaran privasi pada anak-anak. Lembaga Perlindungan Konsumen AS (Federal Trade Commision/FTC) mengatakan Xbox telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak-Anak (Childrens Online Privacy Protection Act/COPPA) dengan tidak menginformasikan dan tidak mendapatkan persetujuan orang tua tentang informasi lengkap yang dikumpulkan dari anak-anak di bawah usia 13 tahun.

"Bahkan ketika seorang pengguna menunjukkan bahwa mereka berusia di bawah 13 tahun, hingga akhir 2021 mereka juga diminta untuk memberikan informasi pribadi tambahan termasuk nomor telepon dan menyetujui perjanjian layanan dan kebijakan periklanan Microsoft, tulis Lembaga Perlindungan Konsumen AS (Federal Trade Commision/FTC) dalam website resmi, dikutip Rabu (7/6/2023).

Dalam gugatan tersebut, FTC mengatakan Xbox mendapatkan informasi anak-anak berupa gambar diri sendiri di profil akun, merekam video dan audio, mencantumkan nama asli, dan log aktivitas mereka di Xbox Live. Microsoft juga diduga menyimpan informasi pribadi jutaan orang selama bertahun-tahun yang melakukan pendaftaran Xbox Live tapi tidak menyelesaikannya.

Padahal, Peraturan COPPA mewajibkan layanan online dan situs web yang ditujukan bagi anak-anak berusia di bawah 13 tahun untuk menginformasikan orang tua tentang data pribadi yang dikumpulkan dan wajib mendapatkan persetujuan dari data yang dikumpulkan.

CVP, Xbox Operations di Microsoft, Dav McCarthy mengatakan, perusahaan belum memenuhi harapan pelanggan dan berkomitmen untuk mematuhi perintah untuk meningkatkan langkah - langkah keamanan.

"Kami percaya bahwa kami dapat dan harus berbuat lebih banyak, dan kami akan tetap teguh dalam komitmen kami terhadap keselamatan, privasi, dan keamanan bagi komunitas kami." ujar CVP, Xbox Operations di Microsoft, Dav McCarthy, dilansir BBC.

Sebagai bagian dari penyelesaian, Microsoft juga harus melembagakan perlindungan keamanan baru untuk anak-anak. Itu termasuk memelihara sistem untuk menghapus semua data pribadi setelah dua minggu jika tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua.

Topik Menarik