Apa yang Terjadi Jika Sesar Lembang Bergerak? Ini Bencana yang Bisa Terjadi

Apa yang Terjadi Jika Sesar Lembang Bergerak? Ini Bencana yang Bisa Terjadi

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 24 November 2022 - 14:35
share

Apa yang terjadi jika sesar Lembang bergerak? Pertanyaan ini banyak muncul sejak terjadinya gempa bumi di Cianjur yang memakan banyak korban jiwa pada Senin (21/11/22).

Gempa Bumi tersebut memiliki kekuatan 5,6 Magnitudo dan menewaskan 313 orang serta menimbulkan kerugian harta benda dan materi. Ribuan orang harus mengungsi karena gempa bumi ini.

Gempa bumi yang di Cianjur beberapa hari lalu terjadi akibat Sesar Cimandiri yang bergerak. Selain Sesar Cimandiri yang menjadi penyebab Gempa Cianjur, masih ada Sesar Lembang dan Sesar Baribis yang mengancam masyarakat sekitar Bandung dengan gempa bumi yang bahkan bisa lebih besar.

Sementara itu, Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Terbentuknya Sesar Lembang diduga karena ekstruksi magma ke permukaan bumi yang mengisi suatu lembah. Dengan adanya gaya tektonik yang bersifat konvergen, tumbukan lempeng menyebabkan terangkatnya sebagian lembah di wilayah tersebut sehingga membentuk susunan tebing yang curam

Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di wilayah Padalarang berupa patahan. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Bandung Timur dan memiliki jarak sekitar 29 Km.

Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/tahun. Akan tetapi, sesar Lembang terbagi menjadi dua segmen yang memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakannya tidak sempurna dan kecepatan pergerakannya selalu berubah-ubah.

Apabila sesar Lembang bergerak, resiko paling besar yang terjadi yaitu akan terjadi gempa bumi berkekuatan besar yang bisa menimbulkan korban jiwa serta materi. Menurut BMKG, patahan sesar Lembang bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher.

Lima daerah yang berpotensi paling terdampak jika terjadi gempa M6,8 karena Sesar Lembang itu antara lain Kota/Kabupaten Bandung, Cimahi, Bandung Barat, dan Purwakarta. Meski belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan bencana tersebut akan terjadi, namun warga daerah tersebut perlu melakukan mitigasi sejak dini.

Topik Menarik