Kelangkaan Vaksin Meningitis Membuat Perjalanan Umroh Terhambat

Kelangkaan Vaksin Meningitis Membuat Perjalanan Umroh Terhambat

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 21 September 2022 - 16:08
share

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Afiliasi Mandiri Penyelenggaraan Umroh Haji (Ampuh) menyampaikan, memastikan saat ini sedang terjadi kelangkaan vaksin meningitis di beberap wilayah Indonesia. Kelangkaan ini membuat keberangkatan jamaah umroh terhambat.

"Ampuh melihat saat ini kondisi ketersediaan vaksin meningitis di Indonesia sangat mengkhawatirkan beberapa vaksin pernyataan dari teman-teman seluruh Indonesia mereka harus antri menunggu sampai bulan Oktober karena tidak adanya vaksin," kata Sekjen Ampuh Tri Winarto saat dihubungi Republika , Rabu (21/9/2022).

Tri memastikan, kekurangan vaksin meningitis yang terjadi di beberapa daerah,khususnya wilayah Jawa membuat perjalanan jamaah umroh terhambat. Pemerintah harus segera mengatasi persoalan ini.

"Hal ini tentu menjadi kendala karena travel seluruh Indonesia sudah mengadakan pemesanan tiket atau booking tiket," katanya.

Tri memastikan, jika keadaan ini dibiarkan, maka dapat merugikan masyarakat umroh. Karena jamaah sudah ditetap jadwal keberangkatan jauh sebelum mendapat vaksinasi meningitis.

"Ini kalau tidak ada keberangkatan yang salah satunya disebabkan tidak adanya vaksin akan mengalami kerugian yang sangat besar," katanya.

Tri mengaku, Ampuh telah berusaha agar kelangkaan vaksinasi meningitis ini tidak merugikan masyarakat umroh. Untuk itu dia meminta Kementerian Kesehatan segera menyediakam vaksin meningitis bagi jamaah umroh.

"Tentu Ampuh berusaha sedemikian rupa memberikan seruan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan agar setidaknya kewajiban vaksin ini diimbangi dengan keberadaan vaksin itu sendiri," katanya.

Kelangkaan vaksinasi membuat resah masyarakat umroh, karena bisa menghambat keberangkatan jamaah ke Tanah Suci. Meski demikian Pemerintah Arab Saudi sebenarnya tidak memeriksa Vaksin Meningitis.

"Ini betul-betul membuat keresahan seluruh travel di Indonesia bisa dibuktikan dan menjadi keprihatinan dari 10 asosiasi di Indonesia," katanya.

Topik Menarik