Teka Teki Pasca Covid

Teka Teki Pasca Covid

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 18 September 2022 - 07:02
share

Senja kala Covid-19 sudah di depan mata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengibaratkannya seperti pelari maraton yang sudah melihat garis finis.

Walau garis finis sudah di depan mata, pelari maraton tak akan menghentikan langkahnya. Dia justru berlari lebih kuat dengan energi tersisa. Kita juga demikian. Karena kita sudah berada di jalur kemenangan. Jangan berhenti berlari...

Demikian Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi perumpamaan kondisi saat ini.

Maraton, yang diambil dari nama kota di Yunani, adalah ajang lari jarak jauh sepanjang 42,195 kilometer. Seperti itulah manusia berlari di tengah badai Covid-19. Garis finis terlihat kian dekat.

Selama dua tahun ini, tatanan sosial, politik, ekonomi, budaya, berubah. Dunia pasca Covid, sudah tidak akan sama lagi.

Digitalisasi, virtualisasi, seperti kerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh, telemedicine , layanan pengiriman, serta banyak lagi, menjadi kenormalan baru.

Lalu bagaimana pasca Covid-19? Kita ambil satu contoh saja: UU No 2 tahun 2020 yang awalnya disebut Perpu Corona.

Ada yang menyebut UU ini seperti memberikan hak imunitas terhadap para pembuat kebijakan. Karena, kebijakan apa pun yang diambil terkait Covid, tak bisa dipidana.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari biaya ekonomi untuk penyelamatan perekonomian dari krisis. Bukan kerugian negara. Bukan pula obyek yang bisa digugat, sepanjang dilakukan dengan iktikad baik dan sesuai UU.

Berakhirnya UU sapujagat ini bisa membawa banyak konsekuensi. Karena itu, butuh persiapan matang dan cermat.

Walaupun tak bisa digugat, komposisi dan peta kekuataan di DPR hasil pemilu 2024, perlu dicermati. Akan sangat menentukan.

Bagaimana sikap dan arah politik pemerintahan baru hasil Pilpres 2024, juga tak bisa dikesampingkan. Karena, dalam politik, kawan dan lawan bisa berubah dalam sekejap. Pagi bisa mendukung, sore bisa menolak.

Banyak hal lain yang juga perlu dicermati. Salah satunya, aplikasi Peduli Lindungi. Bagaimana kelanjutannya?

Kita berharap, aplikasi ini akan terus dikembangkan untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Perlu ada temuan dan terobosan baru setelah melewati badai Covid. Ada pelajaran penting yang bisa dipetik.

Kata WHO, garis finish sudah terlihat. Rakyat harus terus berlari. Jangan berhenti. Sementara itu, para politisi juga terus belari. Di trek berbeda. Dengan agenda masing-masing.

Banyak yang akan berubah pasca Covid-19. Dimana posisi kita? Bagaimana peta politik? Siapkah kita? Menarik ditunggu. Seperti menunggu jawaban teka-teki.

Topik Menarik