Menkeu Yellen Akui Ekonomi AS Melambat, Tapi Bukan Resesi

Menkeu Yellen Akui Ekonomi AS Melambat, Tapi Bukan Resesi

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 25 Juli 2022 - 06:57
share

IDXChannel - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengakui ekonomi negaranya sedang mengalami pelambatan, namun demikian hal itu bukan berarti resesi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan negara adidaya itu akan mengalami krisis.

Pernyataan itu dia sampaikan saat berbicara di "Meet the Press" NBC. Dia mengatakan jumlah lapangan kerja yang kuat dan tingkat belanja konsumen menunjukkan ekonomi AS belum masuk ke dalam resesi.

"Ini bukan ekonomi yang sedang dalam resesi. Tapi kita berada dalam periode transisi di mana pertumbuhan melambat dan itu perlu dan tepat," kata Yellen.

Dalam data terbaru, jumlah lapangan kerja di Juni lalu mencapai 372 ribu pekerjaan dengan tingkat pengangguran yang bertahan di angka 3,6%. Angka ini menjadi kenaikan lapangan kerja untuk keempat bulan berturut-turut dengan lebih dari 350 ribu.

Namun, data pekan lalu menunjukkan pasar tenaga kerja melemah dengan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan.

Yellen mengatakan inflasi "terlalu tinggi" dan kenaikan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini membantu membawa harga yang melonjak kembali terkendali.

Selain itu, pemerintahan Biden menjual minyak dari Cadangan Minyak Strategis, yang menurut Yellen telah berkonbtribusi dalam menurunkan harga BBM.

"Kami telah melihat harga BB< hanya dalam beberapa pekan terakhir turun sekitar 50 sen (satu galon) dan seharusnya ada lebih banyak lagi dalam pipa (pengiriman) ," katanya.

Yellen, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Federal Reserve, berharap The Fed bisa mendinginkan inflasi untuk menurunkan harga tanpa memicu penurunan ekonomi yang luas.

"Saya tidak mengatakan bahwa kita pasti akan menghindari resesi. Tapi saya pikir ada jalan yang membuat pasar tenaga kerja tetap kuat dan menurunkan inflasi," kata Yellen.

Produk domestik bruto AS, ukuran kesehatan ekonomi yang luas, menyusut 1,6% pada kuartal pertama tingkat tahunan, dan sebuah laporan pada Kamis lalu menunjukkan kenaikan hanya 0,4% pada kuartal kedua, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Yellen kemudian mengatakan jika angka kuartal kedua negatif, hal itu tidak akan menandakan bahwa resesi telah terjadi, mengingat kekuatan di pasar kerja dan permintaan yang kuat.

"Resesi adalah kelemahan ekonomi yang luas. Kami tidak melihatnya sekarang," katanya. (TYO)

Topik Menarik