Wapres Dorong Fatayat NU Berdayakan Perempuan

Wapres Dorong Fatayat NU Berdayakan Perempuan

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 15 Juli 2022 - 17:00
share

JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres ) Ma\'ruf Amin mengajak Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengambil bagian dalam perhelatan Presidensi G20 yang juga mengangkat berbagai isu pemberdayaan perempuan.

Hal tersebut disampaikan Ma\'ruf Amin dalam pembukaan Kongres ke XVI Fatayat NU, dengan tema \'Bangkit Bersama, Sejahtera Bersama\' secara daring pada Jumat (15/7/2022).

Ma\'ruf menyebutkan, Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia memberikan kebebasan bagi warganya untuk berkumpul dan berserikat, termasuk dalam bentuk organisasi kemasyarakatan.

Namun, jaminan atas hak ini, kata Wapres, menuntut tanggung jawab serta kontribusi yang nyata untuk kemaslahatan agama, masyarakat, dan bangsa termasuk Fatayat NU.

"Sebagai salah satu organisasi perempuan Islam sekaligus lembaga otonom Nahdlatul Ulama, Fatayat NU diharapkan dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan di segala bidang pembangunan untuk membawa Indonesia menuju negara maju, adil, dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur," ujar Ma\'ruf.

Ia mengapresiasi kiprah para kader wanita muda yang tergabung dalam Fatayat NU. Pasalnya, sejak 1950-an, berbagai karya sosial telah dilaksanakan dengan penuh keikhlasan sebagai bentuk pengabdian pada organisasi, masyarakat dan negara.

"Keikhlasan merupakan sikap yang melekat pada kalangan santri, termasuk pada anggota Fatayat NU. Sikap ikhlas itu juga sekaligus menjadi identitas sakhsiyyah para kader Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Wapres pun mengajak masyarakat untuk bersyukur. Itu karena di Indonesia, kalangan muslimat/perempuan muslim memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk mengenyam pendidikan dan berkarya sesuai minat dan bakatnya, hingga menduduki posisi strategis dalam dunia kerja, usaha maupun politik dan pemerintahan.

"Namun, kesempatan yang terbuka itu ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan para muslimat Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil. Oleh sebab itu, masih dibutuhkan kerja lebih keras untuk terus memajukan perempuan-perempuan Indonesia," tuturnya.

Upaya untuk terus memperkuat pemberdayaan perempuan juga menjadi salah satu agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini, melalui Women-Twenty (20).

Dikatakannya ada empat isu prioritas pemberdayaan perempuan dalam G20 yakni diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

"Saya mendorong Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia yang terkait dengan isu-isu pemberdayaan perempuan," tuturnya.

Ma\'ruf juga berharap seluruh anggota Fatayat NU terus memanfaatkan segala peluang dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman yang kerap berubah, demi keluarga, masyarakat dan bangsa.

"Sehingga seluruh umat Islam di Indonesia akan bangkit bersama, sejahtera bersama, sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs): no one left behind, terutama pasca pandemi Covid-19," terang Ma\'ruf Amin.

Sebagai badan otonom dari PBNU, Fatayat NU kata Ma\'ruf juga punya tanggung jawab untuk ikut menyukseskan semua visi dan misi NU terutama dalam memasyarakatkan Islam yang moderat, Islam yang tawasuth, Islam yang rahmatan lil-alamin, sesuai dengan ajaran Ahlusunnah Wal-jamaah An-Nahdiyyah.

"Akhirnya, saya ucapkan selamat atas terselenggaranya Kongres ke XVI Fatayat NU. Semoga Kongres ini menghasilkan keputusan dan rekomendasi terbaik bagi kemajuan organisasi serta kemaslahatan umat, bangsa dan negara, khususnya bagi kemajuan para perempuan muslim Indonesia," tuturnya.

Topik Menarik