Saham Kosmetik MRAT dan MBTO Melonjak Berjamaah, Ada Apa?

Saham Kosmetik MRAT dan MBTO Melonjak Berjamaah, Ada Apa?

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 21 Juni 2022 - 10:38
share

IDXChannel Harga saham duo emiten kosmetik, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan PT Martina Berto Tbk (MBTO), melonjak pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/6/2022). Kenaikan kedua saham ini disertai dengan volume yang lebih tinggi tinimbang rerata pergerakan 20 hari terakhir.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.51 WIB, harga saham MRAT melejit 24,35% ke Rp286/saham. Kemarin, saham ini juga ditutup melesat 16,16%.

Volume perdagangan saham MRAT pagi ini mencapai 13,13 juta saham, mengalami breakout dari rerata volume dalam 20 hari (volume MA 20) yang hanya 1,43 juta saham.

Adapun nilai transaksi saham MRAT mencapai Rp3,58 miliar pagi ini.

Mirip dengan MRAT, saham MBTO naik 7,14% ke Rp120/saham, usai naik 1,82% kemarin. Volume transaksi saham MBTO mencapai 881,40 ribu, lebih besar dibandingkan volume MA 20 yang hanya 349,87 ribu.

Tidak seperti MRAT, nilai transaksi saham MBTO hanya Rp159,69 juta.

Informasi terbaru dari MRAT adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 7 Juni lalu.

Sementara, agenda terdekat MBTO adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa pada 21 Juli mendatang.

MRAT memiliki sederet brand, mulai dari produk kecantikan wanita Mustika Ratu sampai brand wellness & spa Taman Sari Royal Heritage Spa.

Adapun MBTO memiliki brand Sariayu Martha Tilaar sampai Rudy Hadisuwarno Cosmetics.

Soal rapor keuangan, MRAT membukukan penurunan laba bersih secara signifikan sebesar 83,75% secara tahunan (yoy) menjadi hanya Rp311,21 juta per kuartal I 2022. Hal tersebut berbarengan dengan penurunan penjualan bersih mencapai 15,12% yoy menjadi Rp75,21 miliar dalam 3 bulan pertama tahun ini.

Selanjutnya, MBTO mencetak kenaikan pendapatan bersih 47,72% yoy menjadi Rp74,01 miliar pada triwulan pertama 2022. Hasilnya, rugi bersih perusahaan mengecil menjadi sebesar Rp4,05 miliar, dari periode yang sama tahun lalu merugi Rp23,64 miliar. (ADF)

Topik Menarik